Blog Details Page

Post Images
matamaduranews.com-BANGKALAN-Beberapa hari terakhir, aktivis LSM di Bangkalan jadi perbincangan karena dituding memeras pasien miskin saat akan melahirkan. Nama aktivis itu Falah, aktivis kesehatan yang tergabung di LSM Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan. Falah dituding minta uang Rp 2,4 untuk biaya persalinan orang miskin di RSUD Syamrabu Bangkalan. Mendengar tudingan itu, Muhyi sebagai Ketua LSM DKR Bangkalan langsung bergegas ke rumah keluarga pasien yang sudah melahirkan di Desa Pendabah, Kecamatan Kamal, Bangkalan untuk mengklarifikasi. Di rumah keluarga itu, Muhyi dan Falah ditemui Abdurahman, mertua si pasien. Kepada Muhyi dan Falah-Abdurrahman menyebut biaya Rp 2,4 juta itu hanya bentuk guyonan yang sengaja disampaikan agar putranya yang sudah beristri dan punya anak baru lahir bisa semangat bekerja. Mencari uang untuk menghidupi anak dan istrinya. Kata Abdurrahman, selama beristri-anaknya masih berkumpul dengan dirinya. Putranya tidak pernah mau bekerja dan mencari uang meski istrinya mengandung dan akan melahirkan. “Melihat anak saya seperti tak punya tanggung jawab. Jadi saya membuat wacana sendiri dengan mengatakan jika Falah (relawan DKR.red) meminta uang dengan besaran Rp 2,4 juta,” ucap Abdurrahman kepada Muhyi dan disaksikan Sahal. Abdurrahman sengaja curhat melihat menantunya kurang diperhatikan secara ekonomi oleh anaknya. Sedangkan saudaranya masih ikut membebani Abdurrahman. “Saya memang meminta uang pada anak laki-laki saya. Meskipun biaya persalinan gratis, tetap saya minta. Saya hanya mau melihat usaha anak saya mencari uang,” terang Abdurrahman mengklarifikasi soal tudingan biaya persalinan Rp 2,4 juta. "Mana minta uang Rp. 2,4 juta untuk saya kasihkan ke Falah karena dia yang membantu kesana kemari mengurus berkas Jampersal. Tapi kata-kata itu hanya saya yang membuat sendiri. Atas nama sendiri dan tanpa suruhan dari siapapun. Saya hanya ingin melihat usaha anak saya," tambah Abdurahman. Secara tegas Abdurrahman menyebut Falah tidak memungut biaya. "Saya berterima kasih dan memohon maaf pada si Falah dan LSM DKR," tutur Abdurrahman. Sementara itu, Muhyi merasa plong atas pernyataan ortu si pasien. Muhyi ingin berita klarifikasi yang sudah terlanjur mendiskritkan LSM DKR sebagai aktivis keseharan memeras pasien juga dimuat oleh media yang pertama kali memberitakan. "Pemberitaan itu lebih memojokkan LSM DKR dan anggota DKR yang bernama Sahal (Falah,re.). Padahal itu hanya salah paham keluarga pasien, ini sangat merugikan dan menciderai secara kelembagaan," ucap Muhyi kepada wartawan Senin malam. Muhyi minta kepada yang terlibat dalam kasus ini untuk berhati-berhati dalam membuat statement yang belum jelas kebenarannya. "Kepada semua yang terlibat untuk mengkroscek pemberitaan sebelum diangkat. Kami menunggu pihak terkait baik pelapor atau pewarta dari tim media segera mengklarifikasi pemberitaan ini," ujar Muhyi. “Kepada semua anggota LSM DKR sudah saya pesan. Mon lok kuat nahan tabu', tak osa abentoh oreng (kalau tidak kuat lapar jangan membantu orang). Ini yang saya selalu wanti-wanti kepada anggota saya,” kata Muhyi. Seperti diketahui, Zainul sebagai kakak ipar dari ibu miskin yang telah melakukan persalinan di RSUD Syamrabu menuding Sahal alias Falah minta uang biaya persalinan adik iparnya sebesar Rp 2,4 juta. Padahal, pasien orang miskin itu masuk dalam program Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT). Segala pembiayaan tergolong gratis alias ditanggung pemerintah. Zainul mengaku ditipu oleh Falah setelah mendapat informasi dari anggota SLRT bahwa tidak ada pungutan bagi penikmat jampersal dan tim survei. Setelah merasa dibohongi, pihaknya meminta kembali uang yang telah disetorkan kepada Falah. ”Kalau tidak kenal (dengan anggota SLRT), hilang sudah uangnya,” imbuhnya. Syaiful, Mata Madura
Bangkalan BANGKALAN Aktivis LSM Bangkalan Bangkalan Biaya Persalinan
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Featured Blogs

Newsletter

Sign up and receive recent blog and article in your inbox every week.

Recent Blogs

Most Commented Blogs