Peristiwa
Dulu STKIP PGRI Sumenep Didemo Soal Ini, Demo Sekarang Beda Lagi
matamaduranews.com-SUMENEP-STKIP PGRI Sumenep didemo mahasiswanya sendiri. Demo tersebut dipicu masalah transparansi dana Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Moh Rusdi, selaku Korlap aksi mahasiswa yang mendemo STKIP PGRI Sumenep hari ini, dengan lantang menyampaikan bahwa tidak ada transparansi terkait penggunaan dana PPL II yang dimulai sejak tanggal 1 hingga 31 Maret mendatang.
“Hari ini kampus kita ini tidak sedang baik-baik saja,†tegas Rusdi dengan suara nyaring, Senin (15/03/2021), di depan pintu utama STKIP PGRI Sumenep.
Rusdi juga mengungkapkan biaya pendaftaran PPL II di STKIP PGRI Sumenep sebesar Rp 500 ribu. Dari besaran dana itu, semua mahasiswa tidak diberi tahu rincian penggunaannya.
“Karena untuk buku panduan saja kami hanya diberi file PDF. Seharusnya dicetak, karena pihak sekolah (yang jadi tempat mahasiswa PPL, red) menanyakannya,†ucap Rusdi dengan nada kesal.
Atas persoalan tersebut, Rusdi meminta ke depan pihak kampus lebih matang dalam melaksanakan kegiatan. Sehingga, kejadian seperti ini tidak sampai terulang kembali.
Sementara itu, menanggapi demonstran yang menilai kampus tidak transparan, Kepala Unit Praktik Pengalaman Lapangan (UPPL) STKIP PGRI Sumenep, Mohamad Suhaidi mengklaim pihaknya sudah melakukan pengelolaan uang itu sesuai dengan aturan alias ada transparansi.
Terkait buku yang menjadi tuntutan mahasiswa yang lakukan aksi, Suhaidi berjanji akan memenuhi tuntutan tersebut. Di antaranya akan mencetak buku pedoman bagi mereka dan pihak sekolah, serta membelikan cenderamata sebagaimana diminta mahasiswa kala itu.
Mengenai biaya PPL II yang dinilai memberatkan mengingat saat ini masih kondisi pandemi Covid-19, Suhaidi juga mengaku sudah melakukan pengurangan untuk meringankan beban mahasiswa.
“Tidak berat. Kami sudah potong, dari awalnya 650 ribu menjadi 500 ribu karena kami memperhatikan pandemi,†tutup Suhaidi.
Terkait demo mahasiswa ke STKIP PGRI Sumenep ke kampusnya sendiri ternyata bukan yang pertama. Catatan Mata Madura, pada tahun 2015 silam, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga pernah melakukan aksi yang sama dengan kali ini.
Hanya saja, tuntutan demo mahasiswa tahun lalu dengan hari ini berbeda. Kala itu demostran menuntut pihak STKIP PGRI Sumenep untuk bertindak tegas mengeluarkan salah satu mahasiswanya yang diduga telah melakukan tindakan kurang sopan kepada kader PMII.
"Kami datang bukan untuk mengganggu kegiatan kampus, apalagi merusak. Kami hanya bertemu dengan pihak STKIP, agar bertindak tegas kepada pelaku penodongan dengan sajam," ucap Imam Arifin, Korlap Aksi kala itu.
Rusydiyono, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply