Post Images
matamaduranews.com-"Asyik.. bisa nonton musik tong-tong di Sumenep," tulis Aqil, mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) memberi kabar di Grup WhatsApp. Salah satu anggota Grup WhatsApp itu menimpali, "Kapan Aqil tiba dari Yogya?,". Maklum. Pasca lebaran Idul Adha. Aqil belum balik ke Sumenep. Setelah perkuliahan tatap muka sudah aktif pasca corona. "Aqil masih di Yogya, te. Aqil bisa nonton musik tong-tong via live YouTube," jawab Aqil sembari menyertakan link YouTube kepada tante-nya yang stay di Pamekasan. Kabar Aqil ternyata memberi inspirasi ke anggota Grup WA lain. Anggota Grup WA keluarga Rama Anwar di luar Kota Sumenep pun ikut menyaksikan Festival Musik Tong-tong 2022 via chanel YouTube Kominfo Sumenep. Saya ikuti percakapan di Grup WA itu. Waktu menunjukkan jam 20.42 WIB. Saya bukan link YouTube itu. Benar saja. Real time mencapai 1.500. Beberapa menit kemudian mencapai 1.700. Penonton yang ikut menyaksikan via link YouTube Kominfo Sumenep mencapai 1.500 hingga 1.700 orang di detik itu. Saya takjub. Sulit kalau tak mau nyebut, penonton real time untuk chanel YouTube di Sumenep mencapai ribuan. Website lokal untuk media mainstrem saja, dikata sulit mencapai 1.000 ke atas real time-nya. Kecuali berita kriminal. Itu pun yang dialami website Mata Madura kejadian di Bangkalan. Sempat tembus 1,900 real time. Ketajuban saya bukan karena jumlah real time YouTube Kominfo itu. Yang pasti jumlah penonton di lokasi bisa puluhan ribu. Sabtu malam itu, 22 Oktober 2022. Jalanan sekitar Stadion A Yani Panglegur Sumenep penuh sesak kendaraan parkir. Gang-gang menuju Stadion A Yani sebagai start Festival Tong-tong 2022 sulit dilewati kendaraan roda dua. Banyak penonton mencari tempat parkir yang aman. Muncul tempat-tempat parkir dadakan. Masyarakat sekitar pun ketiban rezeki dari parkir. "Lumayan. Berkah musik tong-tong, semalam dapat uang 300 ribu dari hasil uang parkir di rumah," cerita Oong-yang buka tempat parkir dadakan. Tak terhitung berapa jumlah tempat parkir kendaraan. Penonton musik tong-tong Sabtu malam itu begitu membludak. Maklum. Setelah dua tahun tak ada hiburan tong-tong gegara covid. Masyarakat dari beberapa kecamatan di Sumenep berduyun-duyun menonton. Tumplek blek di satu titik. Sepanjang JL Urip Sumoharjo menuju Stadion A Yani. Sabtu malam itu, Kabupaten Sumenep lagi pesta rakyat. Menyuguhkan aneka hiburan dua hari satu malam. Juga tak terhitung berapa uang yang berputar dari pertunjukan Festival Tong-tong menyambut Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 753 di dua hari itu. Sabtu sore hingg Minggu dini hari. Pada Minggu pagi, ada suguhan makan gratis. Tersedia 2.000 porsi makanan gratis untuk merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 753. Di hari yang sama. Lokasi di areal timur Taman Bunga Sumenep digelar aneka lomba yang diikuti ratusan siswa Sumenep. Yang lebih mengasyikkan. Ada Melati Tedja (Runner Up Putri Indonesia Jawa Timur 2022) sebagai juru Festival Busana Etnik dan Chef Budi Susanto sebagai juri lomba Festival Kuliner Etnik. Bupati Sumenep Achmad Fauzi sengaja mengadakan Festival Kuliner Etnik dan Busana Etnik sebagai simbol kehidupan pelangi di Kabupaten Sumenep terajut lestari. Peserta Festival Busana Etnik menampilkan kostum dengan corak budaya Sumenep, seperti karapan sapi, ayam bekisar, dan lainnya. Sedangkan Festival Kuliner Etnik peserta menyajikan makanan khas Sumenep, di antaranya campor, soto, mento dan lopes. Bupati Fauzi sengaja menyuguhkan aneka hiburan di momentum Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 753 untuk menghibut masyarakat Sumenep. Selain memancing daya pikat wisatawan berkunjung ke Sumenep. Dari sekian rentetan event menyambut Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 753. Chanel YouTube Kominfo Sumenep menjadi saluran yang banyak ditonton. Di chanel itu, rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 753 bisa disaksikan secara real time. Kontennya benar-benar menghibur. Bukan sebatas informatif. Yang lebih membanggakan. Warga Sumenep perantau bisa menyaksikan pertunjukan seni dan hiburan Sumenep secara utuh melalui YouTube. Tentu mengobati rasa rindu akan kampung halaman. Tampilan suara dan gambar, untuk sementara tergolong apik. Penonton dibuat nyaman. Serasa menyaksikan langsung di area kegiatan. Tentu, performa itu didukung crew dan peralatan yang memadai. Meski perlu di-upgrade dengan penambahan peralatan sana sini, seperti lensa lighting, rig dan sebagainya. Pemkab Sumenep melalui Diskominfo Sumenep perlu memperhatikan produksi video agar lebih massif menyebarkan program-program Pemkab Sumenep. Era digital ini, kecakapan merespon zaman menjadi kunci awal agar tak tergilas zaman. Penggunaan kanal YouTube dan saluran kanal lain di media sosial. Diskominfo Sumenep terbilang sukses. Terobosannya bisa dirasa masyarakat. Terobosan lain juga perlu dipikirkan. Orang-orang Diskominfo Sumenep yang lebih ngerti. Apa saja yang perlu dilakukan. Saya hanya mengusulkan satu: perlu atensi dan tambahan anggaran agar kreasi digital tak mampet.
Sumenep Sumenep Sumenep Diskominfo Sumenep Festival Musik Tong-Tong Hari Jadi Sumenep ke 753 Mulai Berbenah Kanal YouTube Kominfo

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru