matamaduranews.com-SUMENEP-Tahun ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr H Moh Anwar Sumenep menerima kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021 sebesar Rp 4,1 miliar.
Direktur RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, dr Erliyati menyatakan, besaran dana dari program DBHCHT 2021 tersebut akan dialokasikan untuk menigkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Guna mencapai komitmen tersebut, DBHCHT 2021 diperuntukkan untuk melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
Dokter Erli merinci, dana itu di antaranya untuk pembelian ambulan sebesar Rp 980 juta, penyediaan supporting daya berupa Uninterruptible Power Supply (UPS) sebesar Rp 2 miliar, dan peralatan operasi Rp 640 juta, juga hepafilter senilai Rp 500 juta.
Alasan dibelikan ambulans, kata dokter Erli guna menambah ketersediaan yang sudah ada. Karena sebelumnya, ambulans yang tersedia di RSUD Sumenep hanya tiga unit.
“Tambahan satu unit armada dari DBHCHT itu berupa ambulans yang dilengkapi dengan peralatan emergensi. Sehingga, pasien yang dirujuk dari RSUD dr H Moh Anwar Sumenep terkontrol dengan baik,†terang mantan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumenep itu.
Lanjut dokter Erli, pengadaan UPS dibutuhkan rumah sakit pada saat emergensi, terutama di ruang operasi. Pada saat terjadi mati daya listrik, UPS ini berfungsi untuk menstabilkan daya listrik.
“Jika terjadi gangguan atau daya listrik matik, maka akan di-support UPS sehingga tetap stabil. Kekuatannya bisa bertahan sekitar 30 menit,†jelasnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, RSUD Sumenep juga melakukan pengadaan peralatan operasi, guna melancarkan tindakan. “Termasuk ada meja kemoterapi,†imbuh dokter Erli.
Adapun manfaat hepafilter, kata dia dibutuhkan untuk menyaring udara di ruang perawatan RSUD Sumenep. Alat tersebut sangat penting dimiliki oleh rumah sakit.
“Terutama di era pandemi Covid-19 ini,†tutup dokter Erli. (*)
Write your comment
Cancel Reply