Blog Details Page

Post Images
Oleh: Anisul Imamah* Dunia sedang gempar dengan wabah yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang tak ada habisnya dibahas. Wabah ini berupa Severe Acute Tespiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil maupun menyusui. Infeksi virus ini disebut dengan Covid-19, dan pertama ditemukan di Wuhan, Cina. Ia dapat menginfeksi sistem pernafasan dan dapat menyebabkan infeksi pernafasan ringan hingga berat. Ada dugaan bahwa virus ini awalnya ditularkan dari hewan ke manusia, namun kemudian diketahui bahwa virus ini juga dapat ditularkan antar manusia. Penyebarannya dapat melalui berbagai cara yaitu; tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita, kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau jabat tangan. Menurut penelitian gejala dari virus ini muncul dalam jangka waktu 2 hari sampai sekitar 2 mingguan. Virus ini menyerang beberapa Negara termasuk juga Indonesia, sehingga menyebabkan beberapa negara lockdown, menerapkan social distancing serta phsycal distancing sebagai bentuk usaha untuk memutus rantai penyebarannya. Akibatnya, aktivitas apapun hanya dapat dilakukan dengan stay at home. Namun, di satu sisi upaya ini meresahkan masyarakat, karena dampaknya dapat mengancam perekonomian mereka. Sebut saja pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mengais rezeki di antara gerombolan orang. Sekarang mereka tidak mendapati hal tersebut di tempat-tempat yang biasanya ramai pengunjung, seperti tempat wisata, pasar tradisional dsb. Sebab, semua orang sedang melakukan aktivitasnya di rumah, termasuk bekerja dari rumah, sementara Work From Home (WFH) tidak bisa dilakukan oleh PKL. Hal serupa sebenarnya tidak hanya dialami oleh pedagang-pedagang kecil, akan tetapi meliputi beberapa kalangan. Jika pedagang kecil tidak bisa lagi mengais rezeki di antara segerombolan orang, maka yang dialami oleh mahasiswa juga hampir sama. Dengan adanya wabah ini, aktivitas perkuliahan dilakukan dengan sistem daring. Hal ini juga menyebabkan keresahan, sebab berbagai faktor di antaranya; membutuhkan kuota internet ekstra, jaringan lemot, dan keterbatasan android, serta ada pula sebagian mata kuliah yang membutuhkan aplikasi tambahan, sehingga mahasiswa yang mengalami keterbatasan dengan hal-hal tersebut merasa resah. Di samping merosotnya perekonomian masyarakat, hal serupa juga dialami oleh negara. Ekonomi negara juga akan mengalami kemerosotan, karena kegiatan berupa ekspor-impor barang tidak dapat dilakukan, termasuk juga Indonesia yang kerja samanya dengan Cina. Walaupun saat ini kabarnya Cina sudah bersih dari virus ini, tapi di Indonesia masih gempar-gemparnya. Sekitar 2000an yang sudah terinfeksi virus Corona. Jika menunggu virus ini bersih dari seluruh dunia, beberapa ahli memprediksikan membutuhkan waktu sekitar satu tahunan hingga semuanya kembali normal seperti semula. Akan tetapi ekonomi negara belum tentu bisa dalam satu tahun itu dapat normal kembali, hingga mencapai 100%. Perekonomian negara akan normal minimal dalam jangka waktu 5 tahun setelah virus ini berakhir, sehingga sama halnya negara memulai kembali dari nol. Apalagi, hutang negara semakin menumpuk. Sebelum adanya virus ini hutang Indonesia mencapai 1,8 triliun. Apalagi ditambah dengan merebaknya virus ini, pengeluaran makin banyak sementara income minus. Virus ini memiliki dampak yang cukup signifikan. Ia dapat memiliki dampak dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu panjang. Ia menyebabkan berbagai dampak negatif yang cukup merugikan baik dalam skala besar ataupun dalam skala kecil. Namun  di samping dampak negatifnya juga banyak hal positif yang dirasakan masyarakat. Baik dampak positif dalam skala kecil juga dalam skala besar, d iantaranya hubungan kekeluargaan yang semakin erat dan membaik, mengurangi miscommunication antar anggota keluarga, dan sebagainya. Dalam skala besar dikabarkan dari media CNN Indonesia bahwa sejumlah peneliti menyatakan lubang pada lapisan Ozon di atas Antartika terus mengalami pemulihan. Perbaikan lapisan Ozon ini dapat mengubah pada sirkulasi udara di Atmosfer, sehingga ia juga berpengaruh pada temperatur atmosfer, cuaca, tingkat curah hujan dan menyebabkan perubahan suhu laut dan konsentrasi garam. Tentu saja ini merupakan hal menakjubkan dari dampak adanya Coronavirus. *Mahasiswi Program Studi PBA IAIN Madura.
Virus Corona Covid-19 Covid-19 Coronavirus Trending Trending di Akhir 2019-2020
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Featured Blogs

Newsletter

Sign up and receive recent blog and article in your inbox every week.

Recent Blogs

Most Commented Blogs