matamaduranews.com-Sejak Kamis malam, 27 Oktober 2022. Sejumlah anggota polisi berpakaian preman berseliweran.
Terlihat di sudut-sudut gang JL KH Mansyur dan JL Urip Sumoharjo Desa Pangarangan Sumenep tak seperti biasa. Banyak orang asing berjalan kaki. Ada juga yang duduk-duduk sambil bermain hand phone.
Kamis malam itu. Di rumah Kades Pangarangan, Miskun Legiyono banyak tamu asing. Pak Kades Legiyono tak membocorkan siapa tamu itu.
Tampak wajah kelelahan si tamu itu. Sorot mata yang tajam melihat pergerakan tamu yang hendak ke Kades Yon-panggilan akrab Miskun Legiyono.
Jumat sore hingga jelang Shalat maghrib. Sejumlah anggota intel negara bertandang ke rumah Kades Yon.
Kades Yon masih belum bisa ditemui. "Ditelpon tak diangkat. Di WA tak direspon," cerita Ilham salah satu keponakan Kades Yon yang menemui anggota intel negara itu.
Mata Madura ikut bertandang sore itu. Ingin mendengar langsung kronologi penangkapan Ustadz S yang ditangkap Densus 88 Anti Teror.
Salah satu warga Desa Pangarangan yang enggan disebutkan namanya bercerita: Ustadz S ditangkap Densus 88 ketika hendak Shalat Jumat di Masjid Darussalam JL Urip Sumoharjo di Desa Pangarangan, Sumenep.
Ketika itu, Ustadz S berjalan kaki dari rumah tinggalnya. Beberapa meter dari masjid. "Saat hendak berbelok menuju masjid, Ustadz ditangkap," cerita warga kepada Mata Madura.
Warga itu menyebut Ustadz S bukan asli Desa Pangarangan. Ustadz S ngontrak rumah di Dusun Krembangan, Desa Pangarangan.
Begitu pun istri Ustadz S juga asli Desa Pangarangan. "Suami istri itu pendatang. Keduanya ngajar di Pondok Pesantren di Pangarangan," cerita si warga kepada Mata Madura, Jumat sore.
Beberapa menit menunggu kedatangan Kades Yon. Ada pesan WA. "Ada dimana sampean," tulis Kades Yon.
Beberapa menit kemudian Kades Yon datang menemui Mata Madura.
Kades Yon bercerita: sejak Kamis malam hingg Jumat siang padat aktivitas. Menerima banyak tamu terkait rencana penangkapan salah satu warga Desa Pangarangan yang diduga terkait jaringan teroris.
Kades Yon tak banyak bercerita tentang kehidupan Ustadz S. Dia hanya mengakui jika Ustadz S dan istrinya bukan penduduk asli Pangarangan.
"Mereka berdua pendatang. Tapi sekarang sudah berKTP Desa Pangarangan, " ucap Kades Yon.
Kades Yon menyaksikan ketika Tim Densus 88 membekuk Ustadz S. "Saya melihat dari jauh pak, tak boleh mendekat," ceritanya.
Sejak kabar penangkapan Ustadz S. Tak sedikit wartawan dan petugas intel menghubungi telpon Kades Yon.
"Duh banyak yang nelpon Pak. Entar ini mau balas WA wartawan," sambung Kades Yon-yang kini viral disebut bakal mendampingi Bupati Fauzi di Pilkada 2024 dari utusan AKD.
Seperti berita sebelumnya, Jumat siang (28/10/2022). Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap warga Kabupaten Sumenep yang diduga masuk jaringan teroris karena pernah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelatihan dan penguatan struktur Jamaah Islamiyah secara klandestin di berbagai daerah.
Tiga warga Kabupaten Sumenep yang ditangkap Densus 88 itu ada yang menjabat Kasek SDN Manding Timur II, Kecamatan Manding, Sumenep, berinisial AR.
Sumber Mata Madura menyebut, Jumat pagi. Kasek AR ditangkap di Desa Bangkal, Kecamatan Kota Sumenep.
Jumat sekitar pukul 11.00 WIB. Ustadz S satu warga Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumene juga diamankan Densus 88.
Waktu bersamaan NH, warga Kalianget ditangkap di Kecamatan Kalianget.
Usai Shalat Jumat, tim Densus Anti Teror menggeledah rumah Ustadz S. Istri S di rumah itu. Sejumlah buku dan barang ikut diamankan tim Densus.
Saat ini ketiga tersangka diamankan tim Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S belum bisa memberi keterangan terhadap warga Sumenep yang ditangkap Densus 88.
Kades Pangarangan, Miskun Legiyono membenarkan adanya penangkapan terhadap salah satu warganya oleh Densus Anti Teror.
"Ya benar pak. Beliau ngajar di salah satu lembaga pendidikan agama di Pangarangan," terang Kades Yon-panggilan akrab Miskun Legiyono yang kini lagi hits menjadi salah satu nominator Bacawabup untuk mendampingi Achmad Fauzi di Pilkada 2024.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir. Densus 88 sedang melakukan penyisiran di berbagai daerah di Jawa Timur, terutama di pulau Madura.
Beberapa minggu lalu, Densus 88 menangkap salah satu guru SD di Kabupaten Sampang yang diduga terlibat jaringan teroris. (*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply