matamaduranews.com-Usulan menghidupkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura, beneran atau sekedar wacana? Apakah sudah masuk pembahasan APBN?
Gara-gara permintaan Bupati Sumenep Achmad Fauzi ke Presiden Jokowi soal reaktivasi (menghidupkan kembali) jalur kereta di Madura ada 'kehebohan'. Ya.. kehebohan di pemberitaan. Di media sosial. Di warung-warung kopi. Topik reaktivasi kereta itu sedang ramai jadi pembicaraan.
Saya melihat 'kehebohan' dari sudut pandang berbeda dari mereka yang merespon. Barangkali saya dulu pernah kuliah jurusan filsafat. Selalu melihat di balik fenomena. Sesuatu di balik yang terjadi. Mencoba memahami sebab yang menjadi penyebab.
Barangkali saya juga sering kumpul dengan para politisi. Juga dengan konsultan politik. Agak sedikit memahami ungkapan politisi. Baik pesan tersirat maupun tersurat.
Reaktivasi jalur kereta api di Pulau Madura yang dilontarkan Bupati Fauzi perlu dipahami bagian dari teori marketing. Lebih tepatnya: Political Marketing. Alurnya mengikuti marketing konsumen.
Langkah Cak Fauzi-nama lain dari Bupati Fauzi- menyuarakan reaktivasi kereta api di Madura seperti bagian dari cek market (dalam marketing konsumen). Memperkenalkan diri ke publik Madura dan luar Madura. Publik yang belum dengar nama Fauzi tanpa sadari terseret untuk mengenalnya.
Dalam teori marketing konsumen. Kian banyak produk di pasaran. Konsumen kian penasaran untuk mengenal lebih atas produk itu. Lalu konsumen bisa mengambil pilihan. Senang atau tidak atas produk itu.
Kehebohan reaktivasi kereta di Pulau Madura, saya prediksi bagian dari strategi konsultan politik Fauzi untuk meramu dan mencipta branding. Yang konon-Cak Fauzi lagi digadang untuk jadi Cawagub Khofifah di Pilgub Jatim 2024.
Popularitas dan elektabilitas Cak Fauzi lagi diramu dan dikerek dalam waktu singkat. Sekitar 12 bulan dari sekarang- sebelum pendaftaran Paslon bulan April 2024.
Lembaga survei ARCI dan sejumlah media mainstream regional Jatim-kerap menyuarakan apa yang dilakukan dan disuarakan Cak Fauzi.
Sasarannya: bagaimana Cak Fauzi dipersepsikan oleh publik. Bagaimana perasaan, kesan, dan citra yang dimiliki publik terhadap Cak Fauzi.
Kian banyak respon atas gagasan reaktivasi kereta di Pulau Madura itu. Cak Fauzi sudah sukses mencipta persepsi pasar.
Dalam materi kuliah marketing. Ada teori ambush marketing. Kurang lebih begini maknanya: Strategi marketing sebuah brand dengan cara mendompleng sebuah event untuk mendapatkan atensi.
Langkah ambush marketing seperti mencari kesempatan brand atau momentum dengan menggunakan ide-ide, langkah kontroversial, nyeleneh, out of the box dan kreatif untuk menarik perhatian pasar.
Gagasan reaktivasi kereta Cak Fauzi ingin menunjukkan perhatiannya terhadap pengembangan ekonomi masyarakat Madura. Jika pemerintah pusat tak membangun jalan tol trans Madura. Sebagai opsinya: jalur kereta di Pulau Madura diminta untuk dihidupkan kembali. Ada ratusan kilometer jalur kereta yang sudah sejak lama tidak berfungsi di Pulau Madura.
Permintaan Cak Fauzi untuk menghidupkan kembali jalur kereta api di Madura secara langsung disampaikan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat kunjungan ke Sumenep, Kamis 2 Februari lalu. Di hadapan Menkeu Sri, Cak Fauzi menyebut: reaktivasi transportasi kereta bisa meningkatkan perekonomian di Pulau Madura.
Langkah reaktivasi kereta Cak Fauzi saya ingat gerakan Laskar Muda Sumenep dan Kanca Kona di tahun 2014 lalu-jelang Pilkada Sumenep 2015. Nama AF (Achmad Fauzi) terus disuarakan di jalan-jalan oleh anak-anak muda.
Laskar Muda Sumenep -kumpulan anak-anak muda-menghiasi jalanan Kota Sumenep. Saban sore jelang berbuka puasa. Mereka menyodorkan paket takjil gratis ke setiap pengguna jalan di berbagai penjuru Kota Sumenep.
Foto dan nama AF (Achmad Fauzi) terpampang di banner berukuran 3× 1 meter. Banner itu dipegang anak-anak muda di sebelah kanan dan kiri. Anggota relawan yang lain memandu paket takjil untuk diserahkan ke pengguna jalan yang melintas lorong-lorong Kota Sumenep.
Sebagian pengguna motor melihat foto dan nama AF (Achmad Fauzi) tergolong asing. Namanya tak familiar di telinga. AF disebut figur anyar karena tak pernah muncul ke publik. Termasuk belum terlihat dalam aktivitas organisasi kepemudaan atau partai politik di Kabupaten Sumenep. Kecuali teman-teman sekolahnya di SMP maupun di MAN Sumenep. Tapi nama akrabnya, Uji. Bukan AF atau Achmad Fauzi.
Sembilan tahun berlalu. Cak Fauzi mulai diperkenalkan seantero Jatim. Konon mau nyalon di Pilgub 2024.
Lalu siapa yang akan ikut kontestasi di Pilkada Sumenep? Benarkah Miskun Legiyono utusan AKD?
Anda yang bisa menebak. (*)
Write your comment
Cancel Reply