matamaduranews.com-SUMENEP-Seorang bocah perempuan berusia 7,5 tahun asal Desa Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi, Sumenep hilang diduga terseret arus sungai. Peristiwa tersebut terjadi Sabtu, 19 Maret 2022 sore, sekira pukul 16.45 WIB saat bocah perempuan inisial TL (7,5) itu pulang mengaji bersama neneknya, Sana. "Kejadiannya di sungai perbatasan antara Desa Kebundadap Barat dan Desa Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi," kata Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S, Sabtu, 19 Maret 2022 malam. Bocah perempuan itu diduga terhanyut air sungai yang meluap ke jalan yang dilalui bersama neneknya sepulang mengaji. Kemudian korban terseret arus air ke sungai di perbatasan antara Desa Kebundadap Barat dan Desa Kebundadap Timur. "Kebetulan korban bersama neneknya melalui jalan yang terendam luapan air yang melebihi tanggul sungai, sehingga korban diduga terjatuh kemudian terseret arus ke sungai tersebut," imbuh AKP Widiarti. Mantan Kapolsek Sumenep Kota itu menjelaskan, Sabtu sore sekira pukul 16.30 WIB wilayah Kecamatan Saronggi memang dilanda hujan lebat disertai angin kencang. Bahkan, terjadi bencana alam angin puting beliung yang mengakibatkan sejumlah rumah masyarakat mengalami kerusakan. "Rumah dan bangunan yang rusak di Desa Nambakor, Muangan, Juluk, Talang dan Kambingan Timur. Kerusakan umumnya pada sebagian atap rumah dari asbes dan genting serta pohon tumbang," tutur AKP Widiarti. Ada banyak petugas yang terlibat dalam giat evakuasi akibat bencana alam angin puting beliung dan hilangnya bocah perempuan itu. Mulai personel Polres Sumenep, Polsek Saronggi, Koramil Saronggi, Pemerintah Kecamatan Saronggi, Damkar Sumenep, BPBD Sumenep hingga Pemerintah Desa Kebundadap Timur dan Kebundadap Barat. "Situasi sampai saat ini  masih turun hujan dan listrik padam, namun petugas masih tetap melakukan pencarian terhadap anak yang terhanyut ke sungai," kata AKP Widiarti dalam keterangan resmi yang dirilis Sabtu, 19 Maret 2022 malam, pukul 22.51 WIB. (*)