matamaduranews.com-SUMENEP-Momentum Hari Ibu pada Selasa (22/12/2020) kemarin diperingati OSIS SMK At-Taufiqiyah Putri Bluto, Sumenep dengan cara yang beda.
Mereka mengisi Hari Ibu dengan berbagai macam pentas seni bertemakan "Ibu" berupa hadrah Banjari, drama, puisi, renungan hati bakti cinta ibu dan sharing motivasi.
Teristimewa, seluruh siswi SMK At-Taufiqiyah Putri hadir didampingi ibu masing-masing yang datang dari berbagai daerah.
Kegiatan berlangsung dengan penuh air mata haru. Sedari awal pertunjukan yang dimulai dengan drama kisah kehidupan seorang ibu yang memiliki anak durhaka, air mata tampak tak terbendung di setiap kelopak mata siswi dan ibundanya yang turut hadir.
Tangisan haru itu akhirnya memuncak di waktu kegiatan renungan hati bakti cinta ibu yang dipandu langsung oleh Khomaidi, selaku Kepala SMK At-Taufiqiyah Bluto.
Kegiatan tersebut digelar OSIS SMA At-Taufiqiyah Putri untuk mengingat betapa besar pengorbanan seorang ibu dalam merawat dan membesarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta menyadarkan kita betapa mustajabnya doa seorang ibu dalam setiap langkah perjalanan anak.
Hal itu telah dibuktikan langsung oleh salah satu alumni At-Taufiqiyah yang berasal dari keluarga tidak mampu, tetapi bisa mengelilingi 18 negara di dunia di usianya yang masih 24 tahun berkat doa seorang ibu.
Adalah Hofyan Nazakki, alumni At-Taufiqiyah yang memenceritakan kisah pengalaman hidupnya itu pada sesi sharing motivasi.
Waktu masih sekolah di At-Taufiqiyah, Hofyan harus berjalan kaki selama 7 KM dari rumahnya. Namun berkat doa dan semangat dukungan dari seorang ibu, ia bisa menginjakkan kaki di berbagai negara di dunia mulai dari Asia hingga Eropa.
Dari Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea dan negara lainnya di Asia hingga Belanda di Eropa sana, Hofyan jelajahi sebagai Presiden Direktur Pertukaran Pelajar Mahasiswa Indonesia-Istanbul.
"Alhamdulillah, semua itu bisa saya rasakan berkat doa seorang ibu," ujar Hofyan.
Pengasuh Pondok Pesantren At-Taufiqiyah, KH Imam Hasyim mengingatkan agar para siswa senantiasa menghormati orang tua yang sudah melahirkan ke dunia ini. Sebab, surga itu ada di telapak kaki ibu.
Namun, sebagai orang tua seyogyanya tak mengentengkan pendidikan anak. Karena anak juga sebagai ladang amal jariyah orang tua yang tak putus-putus mengalir pahalanya.
"Utamanya aspek pendidikan anak dan pergaulan anak yang perlu diawasi oleh kedua orang tua," pesan Kiai Imam Hasyim.
Dengan kegiatan peringatan Hari Ibu itu, kata Kepala SMK At-Taufiqiyah, Khomaidi, diharapkan siswa dapat berbakti dan lebih mencintai kedua orang tua mereka.
"Jangan lupa selalu meminta doa kepada orang tua, terutama seorang ibu dalam segala hal," tegas Khomaidi.
Rafiqi, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply