matamaduranewscom-PAMEKASAN-Rencana demo menolak kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang akan meresmikan pembukaan Musabaqah Tikawatil Qur’an (MTQ) viral di sejumlah grup WhatsApp.
Pesan dalam bentuk gambar itu atas nama Markas Bersama Non Government Organization (Mabes NGO) seluruh Kabupaten Pamekasan.
Isi seruan itu sekaligus undangan terbuka bagi elemen masyarakat Pamekasan untuk ikut serta dalam aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Selasa (2/11/2021).
Koordinator Mabes NGO Zaini Werwer saat dihubungi Mata Madura, Senin petang (1/11/2021) belum merespon. Nomor WhastApp yang biasa diajak komunikasi masih centang satu.
Dalam seruan rencana aksi itu, kedatangan Gubernur Khofifah disebut akan menimbulkan kerumunan massa di tengah kondisi pandemi covid-19.
"Gelaran Pilkades Pamekasan ditunda, Pilkades Sumenep lanjut. Wakil Bupati Pamekasan dibiarkan kosong kepemerintahan jadi pincang," begitu isi gambar yang viral.
Selain menolak kedatangan Gubernur Jatim, Mabes NGO Pamekasan juga menyoroti pelaksanaan MTQ yang hanya dianggap sebagai momentum untuk menumpuk kekayaan pribadi pejabat dengan anggaran Rp 2,7 M.
Isu yang diusung Mabes NGO juga berkaitan dengan penundaan pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan. Alasan penundaan itu karena Pamekasan paling rendah dalam capaian vaksinasi di Jawa Timur.
"Kenapa pelaksanaan MTQ yang melibatkan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, diberi keleluasaan dalam pelaksanaannya," tulisnya.
Selain itu, Mabes NGO juga menyoroti pelaksanan MTQ yang dijadikan sebagai ajang membangun citra bupati dan Gubernur Jatim.
Hal itu terlihat dari semua spanduk dan atribut lainnya yang hanya memampang gambar Bupati Pamekasan dan Gubernur Jatim. Padahal, Wakil Gubernur Jawa Timur masih ada dan sedang menjabat, namun tak ada satupun yang memasang foto dan gambar Wakil Gubernur Jawa Timur. (**)
Write your comment
Cancel Reply