matamaduranews.com-JAKARTA-Senin 6 Juni dan Rabu 8 Juni, ada 2 kelompok yang terlibat aksi deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Satu kelompok mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam (FPI) reborn. Kelompok lain menamakan diri sebagai Majelis Sang Presiden.
Tiba-tiba nama FPI mengemuka. Lini masa twitter kembali ramai. Tak butuh lama foto-foto aksi FPI Reborn mendukung Anies sebagai capres dengan cepat viral di media sosial.
Dalam foto-foto yang viral Senin kemarin, 6 Juni 2022 saat demo di Bundaran Patung Kuda, Jakarta.
Terlihat peserta aksi mengenakan baju serba putih dan membawa bendera besar bertuliskan FPI berwarna hijau. Mereka membawa sepanduk bertuliskan FPI Dukung Anies untuk Presiden 2024, Anies Presiden, FPI Reborn.
Politisi PSI Bagikan Foto FPi RebornÂ
Anehnya. Foto-foto aksi FPI Reborn mendukung Anies sebagai capres, justru dibagikan Politikus PSI Mohamad Guntur Romli melalui akun twitternya @GunRomli yan telah mendapat centang biru.
PSI adalah penyokong Pemerintahan Jokowi dan menjadi oposisi Anies di DKI Jakarta.
Guntur membagikan foto-foto masa peserta aksi FPI Reborn ini pada pukul 14.11 WIB hari ini. Demikian juga aktivis medsos Eko Kuntadhi, dalam akun twitter @_ekokuntadhi pada pukul 13.12 WIB.
Aksi FPI Reborn itu mendapat bantahan dari Ketua Bidang Advokasi DPP FPI Aziz Yanuar. Front Persaudaraan Islam sendiri dengan cepat merilis siaran pers berjudul Waspada FPI Palsu.
Siaran pers ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Front Persaudaraan Islam Muhammad Alattas, Sekertaris Umum Ali Abu Bakar Alattas, dan Penasehat Pusat Abuya Qurtubi Jaelni.
Dalam siaran pers ini, Front Persaudaraan Islam menganggap masa aksi tersebut telah digerakkan oleh intelijen. Sebab, mereka menganggap massa aksi ini tidak dikenal meski mereka membawa-bawa kata-kata FPI dalam bendera yang mereka bawa.
"Ada gerakan intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih," demikian dikutip dari siaran pers Front Persaudaraan Islam, Senin, 6 Juni 2022.
Front Persaudaraan Islam menyatakan telah menangkap gelagat munculnya FPI Palsu ini. Mereka memantau ada yang menyebarkan undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI yang dipalsukan tanpa dibubuhkan tanda tangan maupun stempel dengan mengatasnamakan M. Fahri sebagai Koordinator Aksi.
Hingga saat ini, Front Persaudaraan Islam menyatakan belum menyatakan sikap tentang dukungan pada Pilpres 2024 mendatang.
"DPP Front Persaudaraan Islam sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung Capres 2024 manapun, dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apapun terkai Capres 2024," ucap mereka seperti dikutip tempo.co.
Majelis Sang Presiden Deklarasi Anies
Yang lebih menarik kehadiran sosok Amsori di tengah tamu undangan Majelis Sang Presiden Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024 di Hotel Bidakara grand Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).
Seperti hasil penelusuran situs,
kumparan, sosok Abu Abdurrahman yang tertulis sebagai ketua panitia deklarasi dalam setiap undangan yang disebar. Sebagian pihak menyebut, Abu Abdurrahman memiliki nama asli Amsori.
Seketika foto Amsori langsung beredar di media sosial. Dia disebut-sebut sebagai anggota LPBH NU.
Sepanjang acara, Amsori memang menjadi salah satu orang yang paling sibuk.
Dia yang menengahi insiden pencopotan bendera tauhid di panggung, mencopot bendera, mengatur acara, hingga mengatur wawancara wartawan kepada para deklarator.
Menarik dua deklarasi itu tak dihadiri Anies atau utusan Anies. Itulah dua kelompok dinilai sejumlah pihak penuh kejanggalan.
Salah satu eks napiter yang hadir dalam deklarasi, Kartono mengatakan, dirinya ditelepon untuk bergabung dalam deklarasi itu. Dia ingat yang menghubunginya, yakni Amsori.
"Saya diundang. Bukan inisiator. Ustaz Amsori,†kata Kartono saat diwawancara oleh wartawan di Hotel Bidakara, Rabu (8/6), seperti dikutip kumparan.
Sampai berita viral di media mainstream nasional. Amsori dari LPBH NU belum memberikan tanggapan meski berulangkali dikonfirmasi.
Deklarasi Majelis Sang Presiden Tergolong Mewah
Tak seperti biasa relawan pendukung Anies Capres 2024 digelar di tempat mewah dengan harga fantastis.
Dari penelusuran kumparan, tempat acara deklarasi Majelis Sang Presiden, di ballroom Birawa, Hotel Bidakara, Grand Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).
Harga sewa ballroom Bidakara yang menjadi lokasi untuk kapasitas 250 orang, harga sewa setengah hari senilai Rp 95 juta.
Harga ini sudah sepaket dengan harga sewa ballroom dan juga prasmanan.
Jika dibagi rata sesuai dengan jumlah orang, maka satu orang tamu undangan diprediksi merogoh kocek sekitar Rp 380 ribu per orang.
Kelompok berjumlah 250 orang ini menyebut diri sebagai eks anggota FPI, HTI, majelis taklim, hingga mantan narapidana terorisme (napiter). (*)
Write your comment
Cancel Reply