matamaduranews.com-Duet Prabowo-Khofifah cukup efektif untuk merebut suara konstituen pada Pilpres 2024 jika rencana koalisi Gerindra dan PKB terwujud.
Hal ini disampaikan Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Pratama Ari Junaedi merespon rencana koalisi Gerindra dan PKB menghadapi Pilpres 2024.
Ari menyebut, duet Prabowo-Khofifah cukup efektif merebut suara konstituen dengan alasan respon masyarakat positif atas kinerja Prabowo dan Khofifah sebagai pejabat publik.
"Di mata publik, kinerja Prabowo bagus, dan berhasil membawa kemajuan di sektor pertahanan,†terang Ari seperti dikutip kompas.com.
Lanjut Ari, publik juga menilai positif atas kinerja Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur.
Karena itu, rencana koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ari menyarankan Prabowo Subianto menggandeng Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024.
“Akan memiliki opportunity politik yang lebih tinggi jika ada sosok lain yang diajukan PKB mendampingi Prabowo, seperti Khofifah misalnya,†tutur Ari, Sabtu (2/7/2022).
Kenapa dengan Cak Imin?
Ari tak melihat respon positif yang dimiliki oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Dalih Ari adalah posisi Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR dan ketua umum partai kurang berhasil dikapitalisasi pada faktor elektoral, walau berdampak pada faktor popularitas.
Seperti diketahui, Â Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kamis (30/6/2022) mengirim video rencana Gerindra dan PKB membentuk koalisi.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan partainya dan PKB telah memiliki kesamaan persepsi dan cara pandang.
Muzani merasa mendapatkan tambahan semangat setelah membangun kerja sama dengan PKB.
Sementara itu Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menuturkan, nama koalisi itu adalah Silaturahmi Indonesia Raya.
Ia menegaskan tujuan pembentukan koalisi adalah memenangkan Pemilu 2024.
Sebelumnya, perseteruan Cak Imin  vs Yenny Wahid menjadi trending topik di jagat medsos.
Mba Yenny menyentil Cak Imin dengan meminta untuk tidak memaksakan diri maju di Pilpres 2024 bagi politisi yang hasil surveinya tidak terlalu baik.
Pernyataan Mba Yenny direspon Cak Imin dengan menyebut Mba Yenny gagal membuat partai namun cawe-cawe urusan internal PKB.
Sindiran Cak Imin disampaikan di Twitter-akun resmi media sosialnya, Kamis (23/6/2022).
Cak Imin tegas menyebut bahwa Mba Yenny bukan kader atau bagian PKB.
“Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB nggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu,†tulis Cak Imin di Twitter dalam cuitan yang sudah disesuaikan.
Cuitan Cak Imin di Twitter jadi hot topik. Ribuan sahut sahutan netizen saling menyalahkan dan saling membela junjungannya.
Lebih tak terkontrol saling serang pribadi dilihat dari para komentator.
Suasana Twitter masih panas. Tib-tiba Mba Yenny menyindir Muhaimin sebagai orang yang merebut PKB dari ayahnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur. Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri… kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak,†cuit Yenny melalui akun Twitter-nya.
Perseteruan Cak Imin vs Mba Yenny seperti belum berkesudahan. (*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply