matamaduranews.com-IPW dan pengamat politik Rocky Gerung ikut mengomentari adanya isu Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 yang viral di jejaring media sosial.
Sugeng Teguh Santoso, Ketua IPW (Indonesia Police Watch) menduga, dokumen berupa bagan jaringan yang tersebar di masyarakat itu seperti model yang dibuat oleh Polisi dalam melakukan pemaparan sebuah kasus.
"Dokumen tersebut dibuat ‘lawan’ Ferdy Sambo di internal, mereka ingin menggusur Sambo dengan kelompoknya dengan cara penggalangan suara publik,†terang Sugeng, seperti dikutip disway.id.
Menurut Sugeng, terdapat kelompok lain yang mencoba mengambil alih kekuasaan saat terdapat permasalahan pada Ferdy Sambo.
“Ini seperti melakukan sebuah akuisisi, di mana Sambo sedang dalam posisi lemah dan mereka ingin melakukan pengambil alihan posisi,†paparnya.
Terkait dengan isu geng mafia Ferdy Sambo yang berada dalam tubuh Polri, Sugeng mengatakan bahwa mereka terlihat memberikan perlawanan dalam pengungkapan kasus tewasnya Brigadir Yosua.
Sugeng mengungkapkan bahwa berbagai cara dilakukan oleh kelompk atau geng ini dalam menghalangi pengungkapan kasus tewasnya Brigadir Yosua.
Kata Sugeng, mereka bergerak dengan sistematis di mana ada melakukan pelobian, merusak TKP, menyebarkan berita bohong, menghilangkan barang bukti serta menyebarkan dana.
“Ini kerjanya lengkap bahkan mungkin adanya perlawanan-perlawanan di kemudian selanjutnya,†terang Sugeng.
Sementara, Pengamat politik Rocky Gerung juga berkomentar terkait edaran grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303.
"Orang langsung percaya karena tidak ada keterangan yang bisa dipercaya, akhirnya muncul gambar, kekaisaran dan sebagainya," kata Rocky Gerung yang dikutip dari tayangan yang berjudul "Serem Beredar Grafik Lengkap Kekaisaran Dunia Gelap Ferdy Sambo' , Kamis 18 Agustus 2022.
"Itu bahayanya ketika sebuah keterangan resmi sudah tidak dipercaya lagi maka publik akan mempercaya sesuatu yang tidak resmi," tambahnya.
Menurut Rocky Gerung, munculnya keterangan grafik karena ketidak percayaan publik sehingga banyak spekulasi yang menuntut sebuah klarifikasi.
"Publik menshare itu untuk mempercepat proses mitigasi kekacauan di Polri sendiri. Nah kita tunggu jenderal Sigit mengklarifikasi ini apa.Kalau dia tidak diterangkan, hiruk pikuk lagi," tuturnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan penyebaran skema itu tengah didalami oleh Bareskrim Polri.
"Penyebar skema judi online Ferdy Sambo dkk, red) Nanti biar didalami sama Dittipidsiber," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (19/8).
Juru bicara Polri itu juga menegaskan kepolisian bakal mengusut tuntas tanpa pandang bulu hal-hal yang berkaitan dengan judi, premanisme, dan narkoba.
"Paket (judi, premanisme, dan narkoba) sikat terus tanpa pandang bulu. Itu komitmen Polri dari dahulu," ujar mantan Kapolda Kalteng itu. (disway.id)
Write your comment
Cancel Reply