matamaduranews.com-PAMEKASAN-Kabupaten Pamekasan kembali direndam banjir, akibat luapan air sungai, Senin (11/01/2021).
Banjir yang terjadi sejak pagi tadi, melanda sejumlah kelurahan di Kecamatan Kota.
Namun, lantaran intensitas hujan semakin tinggi hingga menyebabkan banjir semakin meluas hingga area Monumen Arek Lancor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Akmalul Firdaus menjelaskan, banjir itu terjadi karena Kecamatan Kota berada di daerah hilir aliran sungai.
Baca Juga: Tak Mampu Tampung Air Hujan, Sungai di Pamekasan Rendam Ratusan Rumah
Sementara di daerah hulu, yakni Pamekasan wilayah utara, intensitas hujan tinggi sejak Ahad (10/01/2021) kemarin.
"Sungai tidak mampu menahan debit air, karena di daerah hulu, yakni di utara Pamekasan juga hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi," jelas Akmalul Firdaus, Senin (11/01/2021) sore.
Sebelumnya banjir juga terjadi di wilayah Pamekasan pada Sabtu (19/12/2020) lalu.
Bahkan, banjir yang terjadi selama dua hari waktu itu sempat menyita perhatian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, lantaran merendam sejumlah desa dan kelurahan di 3 kecamatan.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Pamekasan, Gubernur Jawa Timur Minta Pemkab Lakukan Ini
Bersama tim dari Pemprov Jatim, Khofifah mengunjungi lokasi banjir di Pamekasan. Kemudian, ia meminta Pemkab setempat untuk segera melakukan pembenahan tanggul dan pengerukan terhadap sungai-sungai yang bermasalah.
"Tanggul itu bisa secepatnya dibenahi dan pengerukan sungai segera dilaksanakan," pinta Khofifah waktu itu.
Namun demikian, hingga Senin (11/01/2021) sore tadi, aktivitas pengerukan di wilayah sungai di Pamekasan belum nampak dilakukan oleh pihak terkait.
Sementara, banjir kali ini meluas dan merendam sejumlah desa/kelurahan di 4 (empat) kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Pademawu, Proppo dan Palengaan.
"Sore ini, banjir juga mulai menggenangi sekitar area Monumen Arek Lancor Pamekasan yang pada banjir sebelumnya tidak pernah tergenang," tambah Budi Cahyono, Supervisor BPBD Pamekasan.
Bait, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply