Post Images
matamaduranews.com-Kabar duet Anies-Cak Imin bikin heboh jagat medsos. Suasana bergemuruh. Seakan bakal terjadi 'tsunami politik Indonesia'. Padahal elektabilitas Anies paling buncit versi lembaga survei. Begitu pun elektabilitas Cak Imin. Masih Nol Koma, kata rilis lembaga survei setahun lalu. Para pengamat saling memberi analisis. Ketua parpol juga ikut memberi komentar sinis. Terutama kelompok Partai Demokrat. Sampai menurunkan gambar Anies yang terlanjur dipasang logo demokrat di seluruh antero nusantara. Apa sih kelebihan duet Anies-Cak Imin? Para elit kok seakan bakal ada 'gempa politik' atas duet Anies-Cak Imin? Pengamat menggambarkan duet Anies-Cak Imin sebagai representasi kelompok politik Islam. Meski Partai NasDem (berhaluan nasionalis) mengusung Anies. Dalam pribadi Anies terpantul figur religius. Lalu diamini oleh kelompok Islam garis keras yang pernah tergabung di barisan 212 mendukung pemenangan Anies di Pilkada DKI 2017. Sedangkan Cak Imin representasi dari kelompok Islam moderat karena PKB dan NU melekat dalam figur Cak Imin. Duet Anies-Cak Imin dinilai bisa menggabungkan dua aliran politik Islam. Kekuatan politik Islam garis keras dan kelompok politik Islam moderat bakal bersatu dalam barisan pemenangan Anies-Cak Imin. Kekuatan politik Islam di Indonesia sejak awal berdiri NKRI memang dikhawatirkan. Perseteruan apa yang akan menjadi dasar ideologi bangsa Indonesia-menjadi salah satu indikator kekuatan politik Islam-yang diperhitungkan. Di era orde baru. Kekuatan politik Islam 'dikerdilkan' melalui fusi partai politik berbasis Islam-bernama PPP. Di luar parpol. Rezim orde baru juga mendikotomikan gerakan politik Islam. Dalam bahasa populer saat itu, muncul istilah Islam Struktur dipelopori Amien Rais dan Gerbong ICMI. Dan gerakan Islam Kultural-yang dimotori KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Anies sejak datang dari kuliah luar negeri sudah bergabung dalam gerbong Islam Struktur. Sedangkan Cak Imin sejak mahasiswa sudah menjadi bagian dari gerakan Islam kulturak bersama anak-anak muda NU yang tergabung di PMII-organisasi mahasiswa berlatar NU. Sampai Cak Imin menjabat Ketum PB PMII. Dua kekuatan aliran politik Islam sejak orde lama dan orde baru tak pernah bersatu. Kekuatan politik Islam seperti harus dibelah menjadi berbagai kelompok. Bila kekuatan politik Islam bersatu. Bisa mengancam kelanggengan penguasa. Tesa di atas terbukti jelang pelengseran rezim orde baru. Kelompok Islam yang dimotori Gus Dur dan Amien Rais bersama Megawati (kelompok nasionalis) bersatu menumbangkan rezim orba. Tepat 21 Mei 1998. Presiden Soeharto mundur. Kekuatan politik Islam kembali bersatu hingga berhasil mengantarkan Gus Dur menjadi Presiden RI lewat pemilihan parlemen. Amien Rais menjadi insiator terbentuknya Koalisi Poros Tengah di parlemen. Untuk mengimbangi jumlah suara Megawati yang dicalonkan dari kelompok nasionalis-menjadi presiden era reformasi. Deklrasi Ciganjur dan Koalisi Poros Tengah-salah satu contoh gerakan politik Islam ketika bersatu. Politik Islam yang bersatu benar-benar menjadi ancaman keberlangsungan rezim. Tak berlebihan bila Rocky Gerung dan pengamat lain membuat analisa: kesediaan Cak Imin menjadi Bacawapres Anies Baswedan masih teka-teki. Bahkan ada rasa deg-degan di kelompok pendukung Ganjar arus bawah. Khawatir duet Anies-Cak Imin berubah pada lastminute pendaftaran Paslon Pilpres di KPU. Atau di tengah jalan. Cak Imin mendapat petaka hukum di KPK. Sehingga kelompok perubahan yang diwakili Capres Anies pupus di tengah jalan. Setidaknya, duet Anies-Cak Imin perlu diwaspadai dalam perspektif bersatunya kekuatan politik Islam di Indonesia. Kekhawatiran para pengamat melihat kekuatan kelompok perubahan dan politik Islam untuk melawan rezim mulai terlihat. Itu bisa dibaca selang berapa jam usai rapat pleno DPP PKB menyetujui duet Anies-Cak Imin. Beredar berita: KPK bakal periksa Cak Imin dalam dugaan kasus korupsi Kemenaker 2012 lalu, ketika Cak Imin menjabat Menteri Tenaga Kerja. Kasus 'Kardus Durian' seperti menyandera Cak Imin sebagai simbol kekuatan politik Islam Kultural. Begitu pun kasus Formula E yang dikaitkan dengan Anies Baswedan juga seperti akan menghadang laju kelompok perubahan. Sampai di sini, barangkali ledakan politik Islam akan menjadi 'hantu' kelompok status quo di Pilpres 2024. Wallahu a'lam.
Politik Islam Pilpres 2024 Pilpres 2024 Duet Anies-Cak Imin 'Tsunami Politik Indonesia'

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru