BUAH memang tak akan pernah jauh jatuh dari pohonnya. Begitulah nampaknya yang terjadi pada Anies Baswedan.
Kakek Anies, AR Baswedan adalah pahlawan nasional yang tak diragukan lagi keberpihakannya kepada negara Republik Indonesia.
Ketika Soekarno – Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, tentu saja butuh pengakuan dari negara – negara dunia.
Sebagai wujud kecintaannya terhadap Indonesia, AR Baswedan berinisiatif melakukan perjalanan jauh ke Timur Tengah untuk meminta dukungan atas kemerdekaan Indonesia.
Sejarah kemerdekaan pun menuliskan bagaimana perjuangan AR Baswedan menempuh perjalanan jauh yang penuh risiko ini.
Menjelang Indonesia merdeka, AR Baswedan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan ( BPUPKI) bersama para pendiri bangsa lainnya dan terlibat aktif dalam menyusun UUD 1945.
Kakek Anies Baswedan, AR Baswedan ini menggalang para pemuda Arab untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda keturunan Arab di Semarang.
Hal itu dilakukan karena Indonesia merupakan tanah airnya sendiri.
Dengan diinspirasi oleh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, AR Baswedan mendirikan Persatuan Arab Indonesia ( PAI).
AR Baswedan menyiapkan pemuda keturunan Arab untuk berjuang melawan Belanda. Mereka yang terpilih dilatih untuk bertempur secara fisik. Beliau sendiri pada masa pendudukan Jepang pernah ditahan (1942).
AR Baswedan yang lahir di Surabaya, 9 September 1908 dan wafat di Jakarta, 16 Maret 1986, tumbuh dewasa menjadi seorang nasionalis yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu beliau juga dikenal sebagai penulis, sastrawan dan politisi.
Semasa mencari dukungan kemerdekaan Indonesia, AR Baswedan pernah mengemban misi diplomatik ke Timur Tengah, dan berkat misi diplomatik yang dilakukan itu, Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure dan de facto.
Pada masa awal awal kemerdekaan, AR Baswedan sempat masuk dalam kabinet, sebagai wakil menteri muda penerangan RI pada kabinet Syahrir. Ia juga pernah menjadi bagian dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia PUSAT ( BP – KNIP), anggota parlemen dan anggota dewan Konstituante.
Tak diragukan lagi nasionalisme AR Baswedan terhadap NKRI. Hal yang sama terjadi pada Anies Rasyid Baswedan, kecintaannya terhadap NKRI apalagi keberpihakan nya terhadap rakyat Indonesia.
Anies sang cucu, pernah mengatakan bahwa apa yang dia lakukan saat ini adalah bagian dari meneruskan perjuangan kakeknya bersama para founding father Indonesia.
Anies pada saat menerima penghargaan kakeknya sebagai Pahlawan Nasional tahun 2018, mengatakan bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah pilihan jalan membangun Indonesia yang baik dan bermartabat. Resiko apapun akan dia tempuh sebagai jalan pengabdian dirinya terhadap NKRI.
Teladan perjuangan sangat kakek dan pendiri bangsa lainnya, menjelma pada diri Anies yang nasionalis dan religius.
Anies selama memimpin Jakarta mampu membuktikan semua, sehingga tak ada keraguan dan alasan untuk menjadikan Anies sebagai pemimpin masa depan Indonesia.
Sepak terjang Anies di Jakarta mampu membuktikan bagaimana Anies adalah pemimpin yang mengayomi dan mempersatukan.
Anies perlakukan semua warga Jakarta yang beragam dengan adil sehingga Jakarta dikenal sebagai kota yang toleran.
Dari Jakarta untuk Indonesia kiranya itulah yang paling tepat untuk menyatakan bahwa Anies adalah pilihan tepat bangsa Indonesia.
Semoga Anies menjadi anugerah terindah bagi bangsa Indonesia di 2024.
Semoga saja! (*)
sumber: kempalan
Write your comment
Cancel Reply