Blog Details Page

Post Images
matamaduranews.com-Syekh Maruf Al Karkhi diberi keistimewaan untuk memandang Allah SWT tanpa berkedip sampai hari kiamat. Kisah ini disampaikan Tuan Guru Bakhiet melalui kisah Ali Ibnu Muaffaq, dikutip dari chanel YouTube Ruang Guru. Tuan Guru Bakhiet melanjutkan, Ali Ibnu Muaffaq suatu waktu bermimpi seakan akan masuk syurga. Dalam mimpi itu, Ali Muaffaq melihat seorang laki-laki duduk. Di depannya ada hidangan makanan yang super enak. Sebelah kanan dan kirinya ada malaikat yang menyuapi makanan. Laki laki itu terus menerus memakannya. Di sebelah laki-laki itu, Ali Ibnu Muaffaq melihat seorang laki-laki berdiri di pintu syurga. Memperhatikan semua wajah manusia. Laki-laki itu, membolehkan sebagian masuk syurga dan menolak sebagian untuk masuk syurga. Kemudian Ali Muaffaq melewati dua laki-laki itu. Sampai ke hadratul qudsi. Di kemah kemah arsy terlihat seorang laki-laki. Terbuka pandangannya. Dia memandang Allah tak berkedip matanya. "Saya bertanya kepada malaikat Ridwan. Siapakah orang ini? Malaikat Ridwan menjawab: dia Maruf Al Karkhi. Dia beribadah kepada Allah. Tidak takut kepada neraka. Dan tidak pula rindu kepada syurganya. Tapi cinta-Nya," cerita Tuan Guru Bakhiet meniru kisah mimpi Ali Ibnu Muaffaq. Tuan Guru Bakhiet menyampaikan: Maruf Al Karkhi diperbolehkan memandang Allah sampai hari kiamat. "Maruf Al Karkhi luar biasa. Ruhnya dalam syurga sampai kiamat memandang kepada Allah SWT," tambah Tuan Guru Bakhiet. Sedang dua laki-laki itu dalam mimpi Ali Muaffaq adalah Bisyri Ibnul Haris Al Khafi dan Ahmad Ibnu Hambal. Karenanya, Tuan Guru Bakhiet mengutip dawuh Abu Sulaiman Addarani: barang siapa di dunia sibuk dengan urusan sendiri. Seperti, sibuk nyari harta. Sibuk urus kesehatan, dan sebagainya. Nanti di hari kiamat sibuk dengan dirinya sendiri. "Sebaliknya, barangsiapa di dunia sibuk dengan urusan Tuhannya. Seperti beribadah. Sibuk menuntut ilmu. Sibuk baca shalawat,  dan sebagainya. Maka di akhirat. Sibuk dengan Tuhannya. Sibuk bertemu dengan Allah SWT," tutur Tuan Guru Bakhiet menambahkan. Menurut Tuan Guru Bakhiet:  tiap tiap orang mengerti nasib kehidupannya di akhirat dari sekarang. "Apakah nasibku bisa bertemu dengan Tuhan. Apakah di akhirat nanti bertemu setan. Diketahui dari diri kita. Hati kita," pungkasnya. Tuan Guru Muhammad Bakhiet Al Banjari-nama lengkapnya merupakan salah seorang ulama dan tokoh masyarakat yang sangat kharismatik dan berpengaruh besar di Kalimantan Selatan. Beliau kerap memberi pengajian seputar tauhid dan tasawuf. Terutama bab hakikat dan makrifatullah. Dalam literatur tasawuf. Syekh Maruf Al Karkhi merupakan tokoh sufi yang memperaktekkan madzhab cinta dalam memperoleh ketenangan jiwa. Apa yang dilakukan Syekh Maruf dalam cinta kepada Alalh telah ditemukan oleh Rabiah al-Adawiyah, sufi perempuan yang hidup di abad 2 masehi. Dalam teori mahabbatullah. Cinta kepada Allah harus dilanjutkan sampai ke titik thuma'ninah (ketenangan ) jiwa. Karena cinta dan ketenangan itulah yang menjadi tujuan utama dalam kehidupan sufi. "Kebahagiaan dan kekayaan hati hanya dapat dicapai melalui ma'rifatullah akan yang dicintai. Apabila yang dicintai telah di kenal, terwujudlah kebahagiaan dan ketenteraman dalam hati dan kecillah segala urusan kebendaan dalam penglihatan hati," begitu untaian para sufi penganut madzhab mahabbatullah. Syekh Maruf Al Karkhi, dilahirkan di kota Karkh kemudian pindah ke Baghdad ibu kota negara Bani Abbasiyah. Karkh yang menurut sebagian pakar ahli sejarah merupakan bagian dari kota Baghdad dan menurut sebagian lagi mengatakan Karkh berada di luar kota Baghdad di sebelah Timur. Gus Baha yang memiliki nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim  pernah beberkan satu doa yang selalu ia baca setelah sholat tahajud. Kata Gus Baha doa yang sering ia baca saat setelah sholat tahajud merupakan salah satu doa wali  Allah SWT yaitu Syekh Maruf Al Karkhi. Bahkan kata Gus Baha, dia tidak membaca doa yang lain kecuali doa Syekh Maruf Al Karkhi. Bagi Gus Baha, Syekh Maruf Al Karkhi merupakan rujukan sanad (silsilah bersambung) seluruh tarekat yang tersebar di seluruh penjuru dunia. (*)
Gus Baha' Syekh Maruf Al Karkhi Memandang Allah Tanpa Berkedip Kehidupan Syurga Tuan Guru Bakhiet
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Featured Blogs

Newsletter

Sign up and receive recent blog and article in your inbox every week.

Recent Blogs

Most Commented Blogs