matamaduranews.com-Jasad Mbah Maimoen (KH Maimun Zubair) masih utuh saat dibongkar oleh petugas makam komplek Ma'la, Arab Saudi. Karena terlihat masih utuh, petugas tak jadi memindah. Jasad Mbah Maimoen tetap dimakamkan di Ma’la meski makam sudah digali oleh petugas.
Dalam aturan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Pembongkaran makam di Ma’la, Arab Saudi biasa dilakukan pada usia makam tiga atau empat tahun. Kebijakan itu dilakukan karena luas lahan pemakaman di area itu terbatas.
Bagi jenazah yang diketahui sudah hancur. Kemudian dipindahkan.
Mbah Maimoen wafat di Tanah Suci pada Selasa 6, Agustus 2019 lalu. Sekitar 4 tahun lalu, jasad Mbah Maimoen dikebumikan di Ma'la dekat makam Siti Khadijah, istri Rasulullah SAW.
Kabar jasad Mbah Maimoen masih utuh disampaikan oleh Gus Rifqil Muslim, pendakwah yang juga pengasuh pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikma, Kaliwungu, Kendal, melalui twit di akunnya, @rifqilmoeslim.
"Setiap 4 tahun sekali, kuburan akan dibongkar dan jenazah akan dipindahkan. Alhamdulillah Beberapa hari yang lalu makam KH. Maimoen Zubair dibongkar, jenazah beliau masih utuh & tetap dimakamkan di Ma’la," cuitnya, dikutip Senin malam (24/7/2023).
https://twitter.com/rifqilmoeslim/status/1683167102277128194?t=zDwFEyQ2HzTKreT1RF62MQ&s=19
Gus Rifqil mengaku mengonfirmasi kabar itu langsung ke salah satu petugas makam di Ma'la, namanya Muhammad Ali. Muhammad Ali membenarkan bahwa jasad Mbah Maimoen masih utuh, meski sudah empat tahun dimakamkan.
Sehingga jasad Mbah Maimoen tidak dipindahkan ke makam lain. Petugas menutup kembali kuburan Mbah Moen yang terlanjur digali.
"Saya konfirmasi ke Muhammad Ali, Petugas Makam yang ikut membuka & melihat langsung mengatakan masih utuh.
Alhamdulillah Beberapa hari yang lalu makam KH. Maimoen Zubair dibongkar, jenazah beliau masih utuh & tetap dimakamkan di Ma’la," tulisnya.
Gus Rifqil juga menjelaskan, tiap beberapa tahun sekali, makam di Makkah, Arab Saudi akan dibongkar.
"Berbeda halnya dengan di Indonesia yang tak pernah membongkarnya kecuali ada sesuatu hal yang menganjal di hati keluarga ditinggalkan. Selain itu, Kuburan di Makkah memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan kuburan yang ada di Indonesia," ujar dia.
Sekedar diketahui, Mbah Maimoen salah satu ulama kharismatik Indonesia. Mbah Moen, lahir di Rembang, Jateng pada 28 Oktober 1928.
Keseharian sebelum wafat. Mbah Maimoen tercatat sebagai pengasuh tertinggi di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan. Sebelumnya pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun dan anggota MPR RI tiga periode. (*)
Write your comment
Cancel Reply