Budaya
Mengenal Gelar Anumerta Raja-raja Madura (Trah Adikoro-Pamekasan)
matamaduranews.com-PAMEKASAN-Di edisi sebelumnya, Mata Madura mengulas sejarah singkat penyematan gelar anumerta bagi para penguasa Madura secara bersambung. Agar seimbang, ulasan akan disela dengan ulasan per-daerah, di antara “empat anak kandung†nusa garam ini.
Seperti diketahui, beberapa para penguasa Madura memiliki gelar anumerta. Yaitu gelar yang diberikan pada tokoh-tokoh besar, yang umumnya dari kalangan bangsawan tingkat tinggi atau penguasa suatu wilayah pasca berpulang ke rahmatNya.
Gelar itu umum banyak dijumpai di kawasan Madura-Jawa. Di Madura misalnya, ada Pangeran Siding Puri (Sumenep), Panembahan Siding Kamal, Pangeran Siding Kaap, dan Panembahan Sido Mukti. Tiga nama terakhir merupakan tokoh-tokoh penguasa di Madura Barat atau Bangkalan sekarang.
Kali ini Mata Madura mencoba mengulas beberapa tokoh penguasa Madura yang memiliki gelar kehormatan sesuai dengan kejadian di kala mangkatnya. Yang mana nama itu bahkan lebih dikenal dibanding nama di masa hidup sang tokoh. Di edisi sela ini, Mata Madura akan mengulas beberapa tokoh di Pamekasan.
Seding Ampel
Sebutan Seding Ampel ini disematkan pada penguasa Pamekasan yang bergelar Raden Tumenggung Adikoro II (1708-1737).
Nama kecilnya Raden Mas Asral. Ia merupakan anak Pangeran Gatutkoco alias Adikoro I dengan salah satu selirnya.
Namun karena posisinya sebagai putra selir, mendapat tentangan dari Pangeran Jimat (Cokronegoro III), memerintah Sumenep pada 1721-1744, putra Pangeran Rama sekaligus keponakannya.
Pangeran Rama merupakan anak sulung Adikoro I yang lahir dari putri Raja Sumenep, Tumenggung Yudonegoro (Macan Ulung, memerintah 1648-1672).
Adikoro II kalah dalam perang tanding dengan Pangeran Jimat dan meletakkan jabatannya. Oleh Pangeran Jimat ditunjuklah keponakannya, yang lantas bergelar Raden Tumenggung Adikoro III (memerintah 1737-1743).
Setelah kalah, Adikoro II meninggalkan kota Pamekasan sekaligus pulau Madura. Beliau menuju Ampel, dan mengaji di sana. Di Ampel beliau menjauhkan diri dari kehidupan duniawi, hingga akhir hayatnya. Adikoro Seding Ampel wafat dan dimakamkan di Ampel. Catatan sejarah tidak menerangkan di mana letak makam beliau.
Seding Sendang
Adikoro III, pengganti Adikoro II adalah anak Pangeran Wiromenggolo, adipati Sumenep pada 1709-1721. Ibu Adikoro III adalah saudari Pangeran Jimat Sumenep (1721-1744), alias putri dari Pangeran Rama (1678-1709).
Jadi Adikoro III masih cicit Adikoro I dari garis ibunya. Saat menduduki tahta Pamekasan, tidak banyak diceritakan kiprah dari tokoh yang bernama kecil Raden Sujana Baskara ini.
Adikoro III wafat dalam sebuah perjalanan di daerah Sendang. Saat ini Sendang masuk wilayah kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.
Seda Bulangan
Penguasa yang satu ini begitu dikenal di wilayah Pamekasan. Nama kecilnya Raden Ismail. Beliau merupakan putra Adikoro Seding Ampel.
Jadi setelah Adikoro Seding Sendang mangkat, tahta kembali ke tangan anak Adikoro II.
Kisah Adikoro IV ini tidak bisa dilepaskan dari sosok bernama Ke’ Lesap. Seorang pemuda sakti mandraguna dari Madura Barat yang berpetualang untuk menguasai Madura. Konon, Lesap merupakan seorang pangeran dari Madura Barat. Namun karena lahir dari isteri yang tidak resmi, ia tak mendapat pengakuan ayahnya.
Sebenarnya tujuan Ke’ Lesap ini menjadi raja untuk mengusir VOC. Namun gerakan-gerakannya yang agak mengacaukan stabilitas umum, membuat namanya lebih kental sebagai pemberontak.
Di sela cita-cita awalnya, Ke’ Lesap diceritakan menjadi arogan dan mulai melupakan ajaran-ajaran luhur yang dianutnya. Termasuk kala menantang Adikoro IV.
Pertempuran pasukan Adikoro IV dengan pasukan Ke’ Lesap pecah pada 1750 di tempat bernama Bulangan. Adikoro IV yang dibantu kerabatnya, sekaligus penghulu Bagandan (Raden Wongsodirejo), sempat membuat Ke’ Lesap terdesak. Akhirnya dengan muslihat Adikoro IV dan Wongsodirejo berhasil dihabisi. Keduanya gugur di Bulangan.
Untuk mengenang peristiwa itu, Adikoro IV dikenal dengan sebutan Tumenggung Seda Bulangan. Jenazah beliau dimakamkan di Kolpajung, di kompleks situs Adikoro.
RM Farhan
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply