matamaduranews.com-SAMPANG-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Kabupaten Sampang membuat Jamu Empon-Empon untuk warga Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan. Jamu Empon-Empon tersebut kemudian dibagikan secara gratis oleh mahasiswa PMM UMM Kelompok 9 Gelombang 4 yang dibimbing oleh Ririn Harini, S.Kep.N, M.Kep pada Kamis (20/08/2020) lalu. Lailiyatul Amalia, Koordinator PMM UMM Kelompok 9 Gelombang 4 mengungkapkan, jamu Empon-Empon sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, karena di masa pandemi Covid-19 ini langsung menjadi sangat viral. Informasi yang berkembang di masyarakat, jamu Empon-Empon sangat ampuh untuk menyembuhkan segala penyakit, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi virus Corona. "Jamu Empon-Empon merupakan obat tradisional yang sangat ampuh sebagai obat penangkal Corona," kata Lailiyatul Amalia, dalam rilis yang diterima Mata Madura, Sabtu (22/08/2020) pagi. Jamu tersebut, lanjut Lailiyatul Amalia, dibuat oleh salah satu warga Desa Gulbung bernama Muhtarromah. Ia adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang memang sedari dulu sudah membuat jamu Empon-Empon. "Semoga jamu ini bermanfaat untuk warga Desa Gulbung dan warga dapat menirukan untuk membuat jamu ini," ucap Muhtarromah. Untuk khasiatnya, jamu Empon-Empon dapat membantu menyembuhkan penyakit seperti flu, batuk, meriang, serta dapat meningkatkan imunitas tubuh dan pastinya lebih sehat. Pasalnya, jamu Empon-Empon terbuat dari bahan rempah-rempah seperti, temu lawak, temu ireng, kencur, jahe, kunyit, lengkuas, daun sirih, daun sirih merah, dan rempah-rempah lain yang khasiatnya sangat luar biasa dan terbukti ampuh. Karena itulah, mahasiswa PMM UMM Kelompok 9 Gelombang 4 di Sampang membuat jamu Empon-Empon bersama Muhtarromah dan membagikannya secara gratis untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga Desa Gulbung. "Semoga warga Gulbung bisa selalu menjaga ketahanan tubuhnya, karena di masa New Normal ini kita semua dituntut untuk hidup sehat dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya," harap Lailiyatul Amalia. Rafiqi, Mata Madura