matamaduranews.com-SUMENEP-Ji Kantang atau Loji Kantang, dewasa ini menjadi sebuah nama kampung atau dusun di kawasan Kalianget Barat, kecamatan Kalianget. Siapa sangka bahwa sejatinya Loji Kantang adalah bekas banteng pertahanan VOC yang gagal dioperasikan.
Secara historis, VOC pernah membangun dua buah benteng di Sumenep, benteng yang pertama dibangun di desa Kalianget Barat kecamatan Kalianget.
Namun, pembangunan benteng tersebut kurang sempurna dan lokasinya juga berada pada tempat yang kurang strategis, sehingga dalam kenyataannya benteng ini hanya digunakan sebagai gudang perdagangan kala itu. Belum ditemukan catatan otentik tentang tahun pembangunannya.
“Diperkirakan lebih tua dari Benteng di Kalimoók atau di sebelah barat Loji Kantang. Jadi memang dibangun di masa VOC atau sebelum masa Kolonial,†kata Hairil Anwar, salah satu anggota Komunitas Ngopi Sejarah (Ngoser).
Benteng Kalimoók sendiri dibangun pada 1785. Bangunan banteng yang berukuran mungil. Tujuannya hanya sekadar menegaskan bahwa Belanda berhasil menancapkan kuku jajahan di Sumenep.
Kembali pada Loji Kantang, yang bekasnya tak jauh dari BMKG Kalianget, banteng yang gagal digunakan itu hanya selesai fondasinya saja.
Sebutan Loji Kantang berasal dari paduan kata asing dan Madura. Loji atau loge, atau factory, atau atau facrorij, berasal dari kata Portugis feictoria yang berarti tempat tinggal, kantor, atau gudang tempat bangsa tersebut melakukan kegiatan perdagangan di kota-kota seberang laut.
Kata itu juga bisa berarti berupa benteng (kubu pertahanan) dan bisa juga berupa gedung biasa. Istilah loji selanjutnya digunakan secara luas oleh VOC.
Sementara kantang bermakna dimulai. Jadi Loji Kantang ialah Loji yang baru dimulai, namun tidak pernah berlanjut dan akhirnya gagal digunakan sebagaimana fungsi yang direncanakan
RM Farhan
Write your comment
Cancel Reply