Post Images
matamaduranews.com-JAKARTA-Pandemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi pendidikan di Indonesia. Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini lebih banyak dilakukan secara daring melalui sistem pembelajaran jarak jauh. Belum terbiasanya masyarakat Indonesia dengan sistem pembelajaran ini tentu memunculkan beberapa permasalahan, seperti kendala jaringan hingga biaya ekstra yang perlu dikeluarkan untuk melaksanakan pembelajaran daring. Dalam rangka mempermudah akses pembelajaran, terutama di bidang pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi. Kerja sama ini dilalukan Ditjen Dikti demi memberikan bantuan dalam hal kemudahan pembelajaran daring bagi dosen dan mahasiswa di masa pandemi. Ditjen Dikti kini melakukan kerja sama dengan operator telekomunikasi XL Axiata dalam hal program edukasi. Proses simbolis Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan secara virtual dalam bentuk webinar yang juga disaksikan oleh insan pendidikan tinggi, Rabu (26/08/2020) lalu. Dirjen Dikti, Nizam, mengaku senang atas kerja sama yang terjalin. Menurutnya, saat ini kehadiran teknologi menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, meskipun banyak yang mengalami kendala dalam pembiayaan. “Biaya dalam pemanfaatan teknologi ini menjadi concern kami. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa pandemi ini beban pulsa mendadak berlari seperti kereta cepat, maka kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran jarak jauh,” ungkapnya, Jumat (28/08/2020). Nizam juga mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan proses pembelajaran dosen dan mahasiswa. Ia menginginkan seluruh insan perguruan tinggi bisa mendapatkan layanan semurah mungkin dengan jangkauan seluas mungkin. “Kami sudah survei bahwa rata-rata kebutuhan penggunaan data untuk pembelajaran jarak jauh adalah 50GB per-bulan, sementara daya beli masyarakat untuk kuota di bawah Rp 100.000, maka dari itu perlu disediakan layanan internet seramah mungkin sesuai dengan kantong mahasiswa,” tutur Dirjen Dikti itu. Sementara Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto mengatakan, pihaknya memiliki komitmen yang kuat untuk turut andil dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia bersama dengan Ditjen Dikti. Paket data ini khusus disiapkan untuk mahasiswa dan pengajar, serta terbuka untuk seluruh universitas dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang membutuhkan paket data untuk menunjang proses belajar secara online. "Harapan kami, pendidik dan mahasiswa tidak perlu khawatir lagi dengan kesulitan yang dihadapi pada saat belajar online di masa pandemi ini. Semoga paket data XL khusus edukasi ini dapat menunjang komunikasi dan produktivitas pelajar dan pendidik," ungkapnya. Feby menambahkan, melalui kerja sama dengan Ditjen Dikti ini, XL Axiata memberikan solusi digital yang didedikasikan bagi dunia pendidikan berupa paket dengan kuota khusus dan aplikasi kolaborasi selama masa pandemi. "Dengan paket ini, mahasiswa dan pendidik akan mendapatkan kuota spesifik untuk tujuan pembelajaran jarak jauh tanpa perlu khawatir kehabisan kuota karena terpakai penggunaan lain," terangnya. Selain itu, XL Axiata juga sudah berkerja sama dengan berbagai  penyedia Learning Management System (LMS), dan bermitra dengan institusi pendidikan lainnya untuk menambah manfaat yang akan didapatkan oleh pelajar dan pendidik. Rusydiyono, Mata Madura
XL Axiata Ditjen Dikti Gandeng XL Axiata Hadirkan Kuota Data Murah bagi Dosen dan Mahasiswa Ditjen Dikti

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru