UMKM
Saat Pandemi Covid-19, Batik Tulis Tanjung Bumi Bangkalan Jadi Atensi Gubernur Khofifah
matamaduranews.com-BANGKALAN-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin memastikan industri batik tulis Madura berjalan normal di tengah Pandemi Covid-19.
Karena itu, Gubernur Khofifah bersama Kadisperindag Jatim, Kadis Peternakan Jatim, Kepala Biro Kesos Setda Jatim dan Kepala Biro Humas Protokol Setda Jatim, didampingi Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengunjungi sentra penjualan batik tulis di Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Sabtu (25/7/2020)
Gubernur Khofifah sempat risau ketika omzet penjualan batik menurun drastis sejak awal Pandemi Covid-19 bulan Maret 2020.
Namun, sejak akhir Mei, Juni dan Juli penjualan batik Tanjung Bumi sudah berangsur normal.
Batik Tanjung Bumi Bangkalan menjadi andalan produk UMKM Jatim yang memiliki pasar ekspor ke negeri Eropa dan Timur Tengah.
Selain memiliki nilai ekspor, batik tulis Tanjung Bumi Madura menjadi legenda dan kekayaan budaya nusantara yang menjadi tanggungjawab semua pihak untuk melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan.
"Sebagai produk tekstil, maka budaya membatik di Tanjung Bumi ini harus mendapatkan ruang untuk promo pasarnya. Karena makin besar pasarnya, maka tentu kreativitas dan inovasi dari para pembatik akan terus tersupport," jelas Gubernur Khofifah dalam siaran persnya, Minggu (26/7/2020).
"Tadi juga ditunjukkan ada koleksi batik yang usianya sudah puluhan tahun. Hal ini sebenarnya untuk menunjukkan betapa detail dan lamanya proses untuk menghasilkan selembar batik ini," lanjutnya.
Gubernur Khofifah berharap, pemulihan ekonomi di Jatim bisa segera diwujudkan. Serta akan bisa segera didetailkan pada unit usaha dan komoditasnya dan tidak hanya sekedar sektornya.
Misalnya di sektor perdagangan unit usaha apa, komoditasnya apa saja yang akan didorong, begitu pula sektor lainnya.
Salah satu pemilik toko batik di Tanjung Bumi, Hanif Muslim menyebut bahwa sejak Covid-19 melanda, batik yang bisa terjual dalam sebulan pernah hanya beberapa potong batik saja.
Padahal sebelum Covid-19, dalam sehari ia bisa menjual 10 potong batik.
"Alhamdulilah sejak Idul Fitri kemarin sampai sekarang penjualan sudah mulai agak normal. Meski belum 100 persen, tapi saya sangat bersyukur," ungkap Hanif.
Hanif pun berharap, Pandemi Covid-19 bisa segera berakhir di Indonesia terutama di Jatim. Dengan demikian geliat ekonomi sentra batik Tanjung Bumi akan bisa segera bangkit seperti semula.
Syaiful, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply