Berita
Ada Hajat Mendesak? Baca Shalawat Mansub dari Habib Sholeh Tanggul Jember
Berita
Ada Hajat Mendesak? Baca Shalawat Mansub dari Habib Sholeh Tanggul Jember
matamaduranews.com-Usman Ali dalam Kisah Para Wali dan Habaib menuturkan: Bila punya hajat mendesak bisa membaca Shalawat Mansub. Peninggalan Habib Sholeh Tanggul Jember yang masih dirasakan berkahnya oleh banyak orang sampai sekarang.
Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid, dikenal sebagai Waliyullah yang menjadi sandara umat Islam pada zamannya.
Dikenal lebih luas sebagai Habib Sholeh Tanggul (Jember), suatu ketika menyampaikan Ijazah Shalawat Mansub.
"Dibaca 41 kali / 101 kali (hadiah Fatihah dahulu kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw) dan kepada Habib Sholeh Tanggul, kemudian baca Shalawat Mansub," tuturnya seperti dikutip dari ngopibareng.
Lanjut dalam keterangan itu: Siapa pun yang Istiqomah membacanya, akan diberikan kebahagiaan dunia akhirat, dimudahkan segala urusannya.
Dilembutkan hatinya, diberkahi anak turunnya, diberikan Rezeki yang tidak disangka-sangka, diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah, dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang La khoufun alaihim wala hum yahzanun (tidak ada ketakutan lagi bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati).
Berkat membaca riwayat wali Allah Al-Habib Sholeh, dan berkat pangkat Habib Sholeh di sisi Allah, semoga kita semua mendapat hujanan Rahmat Allah.
Semoga Allah memberikan kepada kita apa yang diberikan kepada Habib Sholeh, dan semoga madad, barokah, asror, nafahat, anwar, dan nadzrah para wali Allah selalu mengalir kepada kita.
Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
BACA SAMBUNGAN: menjaga kesinambungan nilai ajaranÂ
Untuk menjaga kesinambungan nilai ajaran, ijazah Shalawat Mansub langsung dari Habib Sholeh Tanggul silakan ucapkan "Qobiltu Ijazah"
Shahibul haul al-Imam Al-Arif billal Al-Qutb Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid mengijazahkan Shalawat Mansub. Sebagai berikut:
أَاللّٰهÙمَّ صَلّ٠عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠۞ صَلاَةً تَغْÙÙر٠بÙهَا الذÙّنÙوْبَ Ûž وَتÙصْلÙØ٠بÙهَا الْقÙÙ„Ùوْبَ Ûž وَتَنْطَلÙق٠بÙهَا الْعÙصÙوْب٠۞ وَتَلÙيْن٠بÙهَا الصÙّعÙوْب٠۞ وَعَلَى آلÙه٠وَصَØْبÙه٠وَمَنْ Ø¥Ùلَيْه٠مَنْسÙوْبٌ
"Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad.
Shalatan taghfiru bihadzunub, wa tuslihu bihal qulub, wa tantholiqu bihal usub wa talinu bihasshu'ub wa ala alihi wa sohbihi wa man ilaihi mansub"
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah Rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya engkau ampuni kami, Engkau perbaiki hati kami menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya beserta orang-orang dimansubkan ( dinisbatkan ) kepada baliau".
Biografi Habib Sholeh Tanggul
Habib Sholeh Tanggul lahir di Yaman pada 1895 dengan nama asli Sholeh bin Muhsin al-Hamid.
Ayahnya merupakan seorang ulama bernama Muhsin bin Ahmad al-Hamid, yang dijuluki oleh masyarakat sekitar sebagai al-Bakri al-Hamid.
Sementara ibunya bernama Aisyah, berasal dari keluar al-'Abud Ba 'Umar. Sedari kecil, Habib Sholeh menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu agama.
Habib Sholeh belajar tentang ilmu fikih dan tasawuf dari sang ayah. Selain itu, ia juga belajar Al Quran dari Syekh Said Ba Mudhij, ulama kenamaan Wadi 'Amd.
Habib Sholeh hijrah ke Indonesia Sewaktu berusia 26 tahun, atau pada 1921 M.
Habib Sholeh memutuskan untuk hijrah ke Indonesia bersama Syekh Fadhli Sholeh Salim bin Ahmad al-Asykari.
Dalam perjalanannya, Habib Sholeh sempat singgah di Gujarat, India, lalu sampai di Jakarta dan tinggal selama beberapa waktu untuk mengunjungi para ulama.
Setelah itu, saudara sepupunya yang sudah lebih dulu hijrah ke Indonesia, yaitu Habib Muhsin bin Abdullah al-Hamid, meminta Habib Sholeh untuk berkunjung ke rumahnya di Lumajang.
Selama di Lumajang, Habib Sholeh menghabiskan waktunya untuk mempelajari bahasa dan budaya masyarakat setempat, khususnya bahasa Jawa.
Selama 12 tahun, Habib Sholeh berkeliling dari satu desa ke desa lainnya sebelum akhirnya memutuskan untuk tinggal di daerah Tanggul, Jember, Jawa Timur.
Belum diketahui secara pasti alasan kepindahannya ke Jember. Akan tetapi, keluarganya meyakini bahwa Habib Sholeh pindah ke sana atas petunjuk Allah SWT.
Di Jember, Habib Sholeh melaksanakan khalwat atau menyepi untuk beribadah selama lebih dari 3 tahun.
Habib Sholeh berhenti khalwat atas perintah Habib Abu Bakar bin Muhammad as-Segaf, yang memintanya datang ke Gresik.
Sesampainya di Gresik, Habib Sholeh diberi mandat untuk segera menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Sepulangnya dari berhaji, Habib Sholeh mulai berdakwah dan mendirikan mushala di kediamannya.
Beberapa tahun kemudian, ia mendapat hadiah berupa sebidang tanah dari pengusaha setempat bernama Haji Abdur Rasyid.
Habib Sholeh membangun masjid di atas tanah tersebut yang dinamai Masjid Riyadus Shalihin, yang kemudian diwakafkan.
BACA SAMBUNGAN: Karomah Habib Sholeh
Karomah Habib Sholeh
Habib Sholeh merupakan ulama dari kalangan alawiyyin atau keturunan Nabi Muhammad yang dianugerahi karomah oleh Allah SWT.
Bahkan karomahnya tidak terhitung. Salah satunya adalah, Habib Sholeh pernah menyingkirkan wabah mematikan di sebuah desa.
Konon, wabah tersebut hilang setelah orang-orang desa meminum air danau yang telah dicelupkan sebuah kertas yang berisi tulisan Habib.
Habib Sholeh Tanggul juga memiliki sumur keramat di Lumajang yang dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit.
Selain itu, ada pula riwayat yang menyatakan bahwa Habib Sholeh pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam wujud seorang pengemis.
Sejak itu, kediaman Habib Sholeh tidak pernah sepi dikunjungi oleh orang yang ingin bersilaturahmi dan meminta doa.
Habib Sholeh Tanggul wafat Habib Sholeh Tanggul meninggal pada 8 Syawal 1396 H atau 1976 M, di usia 81 tahun.
Jasad Habib Sholeh Tanggul dimakamkan keesokan harinya di kompleks Masjid Riyadhus Sholihin Tanggul, Jember.
Peninggalan Habib Sholeh yang masih dirasakan berkahnya oleh banyak orang sampai sekarang adalah Shalawat Manshub. (*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply