Post Images
matamaduranews.com-Keterbatasan anggaran Pemkab Sumenep untuk membangun bukan halangan bagi Bupati Achmad Fauzi. Dengan pola kepemimpinan pentahelix. Ruang belajar SDN yang rusak bisa dibangun tanpa APBD/APBN. Itu terlihat saat peresmian pembangunan 3 RKB (Ruang Kelas Baru) dan 1 Ruang UKS (Unit Kesehatan Siswa) SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek, Sumenep, pada 6 Februari 2023. Bupati Fauzi bisa melibatkan stakeholder di luar pemerintah untuk mengimplementasikan peningkatan kualitas pendidikan melalui pola pentahelix. Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggelontorkan anggaran Rp 750 juta untuk membangun 3 RKB dan 1 UKS SDN Dungkek 1. Model pentahelix sengaja ditempuh Bupati Fauzi sebagai cara ampuh menyiasati keterbatasan anggaran dalam mewujudkan program Pemkab Sumenep. Secara terbuka Fauzi melibatkan segenap stakeholder yang ada. Bersama-sama berperan aktif mewujudkan apa yang diimpikan warga Sumenep. Pembangunan RKB dan UKS di SDN Dungkek I Kecamatan Dungkek itu juga menandakan BRI Sumenep bukan hanya peduli pada pemberdayaan UMKM. Peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi perhatian BRI Sumenep melalui program TJSL ke sekolah. Karena itu, Bupati Fauzi berharap adanya RKB baru bisa memberi semangat siswa dalamKegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Agus Dwi Saputro mengaku lagi gencar memetakan lokasi sekolah yang butuh perhatian dalam peningkatan kegiatan belajar. Bukan hanya perbaikan gedung belajar siswa. Sarana prasarana penunjang siswa juga menjadi atensi Dinas Pendidikan Sumenep yang melibatkan pihak di luar APBD. Sebelum SDN Dungkek 1 dibangun tanpa APBD. Pada Desember 2022. Bupati Fauzi juga membangun RKB SDN Desa Sabuntan 3 di Pulau Sepangkur, Kepulauan Sapeken. Kondisi ruang belajar siswa di SDan Sabuntan 3 itu sudah lama rusak. Tapi tak tercover dalam rehab gedung melalui DAK. Tanpa menunggu lama. Bupati Fauzi melakukan terobosan melalui dana CSR (Corporate social responsibility) Perusahaan Migas untuk membangun SDN Sabuntan 3 itu , pihaknya guna memajukan dunia pendidikan tidak hanya menggunakan anggaran dana melalui Anggaran Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja, melainkan berupaya mengajak pihak ketiga termasuk lembaga usaha atau perbankan agar memberikan dukungan dana melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Agus mengajak segenap elemen Sumenep untuk bersama-sama memiliki kepedulian terhadap kemajuan pendidikan Sumenep. "Mari kita bergotong-royong membantu ketersediaan sarana dan prasana pendidikan demi anak bangsa,” terang Agus Dwi Saputro, Selasa. Sementara, Pimpinan Cabang BRI Sumenep Lalu Novizar Rahim mengungkapkan, BRI Peduli melalui TJSL untuk dunia pendidikan, salah satunya di SDN Dungkek I merupakan program anggaran 2022, sehingga pihaknya mengusahakan program itu berlanjut pada tahun 2023 untuk lembaga pendidikan lain di Kabupaten Sumenep. “Kami tetap mengusulkan ke BRI pusat untuk meneruskan program TJSL kepada sekolah lain, karenanya BRI Sumenep hanya menjalankan programnya saja untuk menyalurkan anggaran dananya,” ucapnya. (*)
Pendidikan Sumenep Pentahelix Pendidikan SDN Dungkek 1 Sumenep Bangun RKB SDN Tanpa APBD Bangun RKB dan UKS

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru