matamaduranews.com-Maria Celline Wijaya, usianya belum 20 tahun. Tapi ia sudah menjadi sarjana kedokteran (Sked) dan diterima di empat universitas ternama di Amerika Serikat.
Cellina meraih gelar SKed pada usia 19 tahun 4 bulan dari Universitas Airlangga (UNAIR).
Lulus gelar sarjana kedokteran. Celline berhasil mendapat beasiswa S2 di Harvard University, USA dengan program studi Medical Science in Global Health Delivery pada 2022.
Kuliah di USA, Celline juga mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kementerian keuangan.
Seperti dikutip di laman resmi UNAIR pada Senin, Celline menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Prodi Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) pada 2013–2017.
Kemampuan Maria Cellina Wijaya yang di atas rata-rata sebenarnya tampak sejak kecil.
SD sampai SMP menjalani akselerasi dua kali. Lulus SD hanya butuh waktu empat tahun.
Masuk SD, usia Celline lima tahun. Lalu masuk kuliah Fakultas Kedokteran UNAIR pada umur 15 tahun.
Cerita Celline untuk belajar dan melanjutkan sekolah ke luar negeri berawal saat dirinya hamil delapan bulan, saat masa pandemi tahun lalu,
Celline mendaftar kuliah S2 di tiga kampus yang memiliki predikat kesehatan publik terbaik di dunia salah satunya di Harvard University.
“Aku nyari-nyari. Nah, kebetulan lima kampus untuk public health yang paling bagus di dunia itu ada di Amerika Serikat semua. Akhirnya aku apply di kampus peringkat pertama, kedua, dan ketiga. Tiga-tiganya diterima dan paling cocok di Harvard,†jelas Celline seperti dikutip jawapos.com.
Pada tahun lalu, Celline sebetulnya sudah diterima di program master di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Namun, Celline merasa jurusan itu kurang cocok untuknya. Lalu ia memutuskan untuk mendaftar kembali di program master Medical Sciene in Global Health Delivery di Harvard University.
Hari-hari Celline kini diisi dengan sejumlah kegiatan. Selain menjadi dokter, Celline rajin menulis dan mempublikasikan artikel dan opininya di media massa.
Sejumlah tulisan ilmiahnya juga sudah diterbitkan di jurnal internasional.
Celline juga menceritakan, meski telah menyandang amanah sebagai seorang ibu, dirinya tetap ingin berkembang dan terus menimba ilmu kembali. Salah satunya dengan mempersiapkan diri untuk studi S3.
Selain itu, Celline juga tertarik pada isu kesetaraan gender dan pendidikan. Celline membuat donasi untuk memberikan beasiswa bagi perempuan melalui Kitabisa.
Celline juga banyak diundang sebagai pembicara dan mentor di sejumlah program terkait isu perempuan.
Menjaga kesehatan Celline juga menyeimbangkan hidupnya dengan berolahraga seperti lari marathon dan yoga.
“Aku juga lagi fokus ke isu kesetaraan gender dalam pendidikan. Salah satu kegiatan yang aku kembangin adalah membuat beasiswa perempuan kerja sama dengan Kitabisa, serta mentorship program untuk perempuan nantinya,†jelas Celline.
Celline membagikan tips untuk bisa berprestasi di usia muda dan mewujudkan cita-cita.
Salah satunya adalah tentukan visi misi dan tujuan. Setelah itu, persiapkan langkah-langkah untuk menggapai hal itu.
“Tentukan visi-misi dan tujuan. Misal mau berkarir di bidang apa atau misal mau mendalami bidang studi apa. Setelah menemukan tujuan, yaitu merangkai langkah-langkah untuk mencapai tujuan itu,†ucap Celline.
Celline mengatakan dalam meraih cita-cita, selain rajin belajar tapi juga harus rajin mencari informasi berkaitan dengan kesempatan terkait baik di media sosial ataupun dari orang yang telah berpengalaman.
Celline juga membagi kegiatan-kegiatan diirnya dalam media sosial, salah satunya di Instagram @cellinewijaya.md.
Berprestasi di usia muda serta memiliki mimpi besar membutuhkan usaha dan perjuangan yang besar serta kiat-kiat yang telah dipersiapkan dengan matang.
Celline membagikan sejumlah tips dan trik yang bisa dilakukan agar bisa terus berprestasi.
Anda ingin mengikuti jejaknya?
Write your comment
Cancel Reply