matamaduranews.com-Kartika Devina Putri bisa kuliah Fakultas Kedokteran Unair (Universitas Airlangga) meski
memiliki keterbatasan finansial. Dia
diterima melalui jalur SNBP (seleksi kuliah jalur rapor atau prestasi red.) secara gratis.
Kartika Devina Putri, anak penjual bubur kacang ijo asal Palembang. Sejak SD hingga SMA emang beprestasi. Saat kuliah ia juga mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) karena prestasinya.
Kartika bersyukur bisa kuliah kedokteran meski keluarganya memiliki keterbatasan finansial
“Dokter itu cita-cita aku sejak lahir kak, tapi aku sadar dengan finansial keluarga rasanya tidak yakin. Makanya aku belajar lebih keras sampai mendarah daging setiap hari,†tutur Kartika seperti dikutip UNAIR NEWS,unair.ac.id, Rabu (16/08/2023).
Kartika tumbuh dalam keluarga sederhana. Dirinya tidak menduga bisa mampu melanjutkan studi kedokteran meskipun keluarganya hidup dari penghasilan ayahnya berjualan bubur kacang ijo.
Kartika menunjukkan prestasinya. Saat ajaran baru 2023. Kartika diterima di FK Unair melalui jalur SNBP (seleksi kuliah jalur rapor atau prestasi). Biaya pendidikan pun didapatkan secara gratis karena beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Kartika bercerita, ayahnya menjajakan bubur kacang ijo sejak pagi hingga petang. Kondisi ekonomi keluarganya yang pemicu semangat Kartika untuk mengubah nasib keluarganya.
Namun tak jarang masih banyak masyarakat yang mengecilkan semangatnya. Sebab kuliah di kedokteran memerlukan biaya yang mahal.
“Banyak yang bilang kalau meskipun dengan beasiswa tidak akan mungkin bisa. Tapi aku tidak akan menyerah, kalau perlu aku kuliah sambil usaha sampai pendidikanku selesai,†kata Kartika menambahkan.
Ayah Kartika lulusan STM. Sejak kecil Kartika selalu diwanti agar memperhatikan pendidikan. Bagi ayahnya, pendidikan merupakan investasi masa depan.
"Meskipun ayah saya hanya lulusan STM, tapi beliau selalu menekankan bahwa pendidikan adalah investasi yang panjang," terangnya.
Karena itu, sejak SD hingga SMA memperhatikan prestasi pendidikan. Kartika selalu juara di sekolah.
Selain menjadi siswa berprestasi. Kartika juga aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi. Seperti ia menjadi ketua MPK provinsi, Green Generation, Gen Smart Indonesia dan beberapa organisasi lain.
Aktivitas di organisasi tak menjadi kendala bagi Kartika untuk mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional.
“Alhamdulillah Kartika juga ikut beberapa lomba dan salah satunya mendapat best team speaker harvest education by Asia Education dari Melbourne University,†ucap Kartika.
Kartika bercerita saat hendak mendaftar FK Unair. Dia menyusun strategi. Mencari banyak info soal kampus yang menerima siswa berprestasi dengan biaya gratis. Khususnya Fakultas Kedokteran.
Saban waktu ia selalu mengikuti sharing session. Lalu FK Unair menjadi tumpuan. Dia mencari tahu seluk beluk penilaian seleksi FK Unair. Sehingga bisa meraih mimpinya.
“Ke depan mimpi saya menjadi mahasiswa berprestasi, saya akan memanfaatkan setiap kesempatan pun pertukaran pelajar ke luar negeri untuk mengimplementasikan ilmu yang saya dapat di UNAIR,†pungkasnya. (*)
Write your comment
Cancel Reply