Post Images
matamaduranews.com-Agar pengguna internet cakap digital. Kementerian Kominfo dan Kaukus Muda Indonesia (KMI) menggelar Ngobrol Bareng Bersama Komunitas Ekosistem Lingkungan bertajuk "Keamanan Berinternet; Mencegah Penipuan di Ranah Daring" bertempat di Aula  Nurul Jadid Batang-Batang, Sumenep, pada Sabtu 1 Juli 2023. Ada tiga narasumber yang menjelaskan kepada 200 peserta ngobrol bareng cakap digital itu agar cerdas memanfaatkan digitalisasi. Edi Homaidi, Ketua KMI dalam sambutan menyampaikan, acara cakap digital dilakukan agar masyarakat cerdas dalam menggunakan internet. Sehingga bisa meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi dan mencegah  berbagai dampak negatif dari penggunaan internet. Lanjut Edi, pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. Kadiskominfo Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya menjelaskan, perubahan yang dibawa oleh media digital dan internet adalah semakin mudah mendapatkan informasi secara online dan realtime. "Fakta dari pengguna internet adalah potensi memanfaatkan kemudahan dalam melakukan penjebakan dan penipuan terhadap pengguna media digital yang tidak cakap lierasi digital dengan baik," jelasnya. Ahmad Kurdi Irfani, praktisi literasi digital dari Uniba menyebut bahwa dunia maya lebih nyata dari dunia nyata . Karena itu, ia menyarankan agar bijak dalam bersosial media. Sedangkan Rofiatur Rofiah seorang influencer Sumenep menyebut, pengguna internet perlu mewaspadai dari hal kecil untuk tidak mudah terpengaruh dan mudah tertarik dengan hal yang menggiurkan. Karena itu, Rofiatur memberikan tips dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan yang kian merajarela. Dia menyebut 4 pilar utama yang perlu dipegang bagi pengguna internet. Yaitu: 1. Digital Culture, membangun wawasan  kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital. 2. Digital Skills, 3. Digital Ethics, menyesuaikan diri, berpikir rasional dan mengutamakan netiket (pengembangan tata kelola etika digital) 4. Digital Safety, meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi. "Dengan menerapkan empat pilar tersebut diharap pengguna internet dapat mewujudkan pemanfaatan tekonologi yang produktif, aman, beretika serta berbudaya," terangnya Sementara narasumber lainnya, Ahmad Kurdi Irfani, praktisi literasi digital menerangkan, sejatinya dunia maya lebih nyata dari dunia nyata itu sendiri. Karena itu, ia menyarankan agar bijak dalam bersosial media. Disebutkan, peluang di era yang memasuki 5.0 bukan hanya ke hal yang positif namun juga marak di hal negatif. Dia mencontohkan seperti halnya maraknya penipuan online yang mengatasnamakan entitas terpercaya. "Jika kita sudah terkena penipuan atau cyber crime yang harus kita lakukan adalah jangan panik dan segera melaporkan pada yang ahli atau berwenang semisal badan cyber dan sandi negara," papar dosen Universitas Bahaudin (Uniba) ini. (*)
Cakap Digital KMI Ngobrol Bareng Cegah Penipuan di Ranah Daring Komunitas Ekosistem Lingkungan Batang-Batang Sumenep

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru