matamaduranews.com-SURABAYA-Minggu lalu. Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mendeklarasikan PKB Jatim telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 300 miliar ke NU se Jawa Timur pada tahun 2022.
Pernyataan Muhaimin ini dinilai berlebihan karena dana yang diberikan ke sejumlah organ NU se Jawa Timur itu berasal dari pengajuan proposal lewat Fraksi PKB ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penilain itu keluar dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur).
Dalam rilis yang diterima Mata Madura, Gus Fahrur meminta kejujuran tentang asal dan muasal dana yang diberikan PKB kepada warga Nahdliyin di Jawa Timur.
"Duitnya itu kan duitnya pemerintah, ya disampaikan dengan jujur. Kalau gini kan jadi tertawaan orang," terang Gus Fahrur dalam rilisnya, Rabu (25/5/2022).
Gus Fahrur menilai, PKB telalu berlebihan mengklaim dana Rp 300 miliar merupakan sumbangan PKB ke sejumlah organ NU se Jawa Timur.
Padahal, sambungnya, dana Rp 300 miliar itu berasal dari APBD Pemprov Jatim. Dana untuk konstituen yang diperoleh melalui proposal yang diajukan kemudian dibahas melibatkan semua jajaran fraksi di DPRD jatim.
Penilain serupa datang dari Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Imam Maruf.
Ustadz Maruf menilai pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut PKB telah memberi bantuan Rp 300 miliar untuk NU se Jawa Timur tidaklah benar.
“Klaim itu tidak benar. Bantuan Rp 300 miliar yang diklaim itu uang APBD Jatim, bukan uang PKB,†kata Ustadz Maruf melalui rilisnya kepada mata madura Selasa (24/5/2022) malam.
Seperti diketahui, Fraksi PKB DPRD Jatim, sepanjang 2022 menyalurkan bantuan untuk NU dan sejumlah badan otonomnya se-Jatim senilai Rp300 miliar.
Sebelumnya, dalam kurun waktu 2020-2021, total realisasi bantuan yang disalurkan Fraksi PKB DPRD Jatim untuk NU senilai Rp444 miliar.
Realisasi bantuan tersebut dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, kendaraan operasional keorganisasian seperti PCNU, MWCNU dan juga banom-banom NU se Jatim, serta kendaraan operasional untuk lembaga pendidikan pesantren dan madrasah.
Selain itu realisasi bantuan juga untuk pembangunan kantor PCNU-MWCNU dan juga kantor banom NU seperti Muslimat, Fatayat, dan Ansor di wilayah Jatim.
Muhaimin menyebut, bantuan itu salah satu bukti keberpihakan partai yang dipimpinnya kepada Nahdlatul Ulama adalah nyata.
"Ini adalah bentuk nyata keberpihakan PKB kepada NU. Langkah serupa juga dilakukan oleh para anggota DPRD dari PKB se-Indonesia, termasuk yang di DPR RI," kata Cak Imin pada acara Doa Bersama Ulama dan Habaib untuk Perdamaian Dunia di Surabaya, Ahad, 22 Mei 2022.
Gus Fahrur menilai pernyataan Cak Imin sebagai gimmick. "Istilahnya mereka hanya mengawal proposal lah. Ya itu gimmick saja, saya kira harus transparan saja bahwa itu duitnya Pemerintah. Yang diajukan melalui Fraksi PKB, gitu kan jelas," tegas Pengasuh Ponpes An-Nur, Malang itu.
Gus Fahrur menegaskan, selain PKB. Mayoritas partai lainnya juga ikut campur dalam upaya pencairan dana yang ia namai 'dana konstituen' dalam proses realisasinya wajib dikelola oleh warga Jawa Timur.
"Gerindra kan nyari juga, tapi juga nggak dibilang kalau Gerindra nyumbang sekian. Itu kan dana konstituen, jadi sebenarnya mereka itu dari Gubernur dialokasikan atau disebar ke konstituen. Nah, kebetulan konstituennya NU ya diberikan ke NU. Itu kan simbiosis, kantong-kantong suara diberi lah, dan partai apapun pasti ngasih. Saya kira kalau dihitung semua partai juga bisa melakukan itu juga," tambah Gus Fahrur.
"Uang Rp 300 Miliar dari proposal. Yang mengeluarkan ya Gubernur, bukan duitnya PKB," tandasnya. (*)
Write your comment
Cancel Reply