matamaduranews.com-SURABAYA-Ada yang menarik dari pertandingan Sepakbola Wanita Piala Gubenur Jatim 2021.
Ya..tiga wasit dalam pertandingan itu terlihat cantik. Usianya masih beliau. Dia adalah Desti Nessiha dan Amadea.
Wasit sepakbola cantik, Desti Sandra Rofita asal Kediri, Nessiha Febriyani asal Mojokerto dan Amadea putri S dari Surabaya.
Ketiganya bertugas dan memimpin pertandingan Sepakbola Wanita Piala Gubenur Jatim 2021.
Desti Sandra Rofita dara cantik asal Kediri ini menceritakan terjun ke dunia sepakbola khususnya jadi seorang pengadil di lapangan adalah kebanggaan tersendiri.
Desti begitu ia akrab di sapa mengaku menjadi seorang wasit adalah pilihan. Sebab ia merasa gemas jika melihat pertandingan sepakbola khususnya di Indonesia wasit selalu menjadi biang hujatan manakala dalam memimpin pertandingan di anggap kurang fair oleh tim yang merasa di rugikan. Termasuk dirinya sebelum jadi seorang wasit kadang juga sempat menghujat jika dalam memimpin pertandingan kurang fair, baik itu melihat secara langsung di lapangan maupun lewat tayangan televisi.
Nah setelah menjadi wasit beneran dara cantik kelahiran Kediri 28 Desember 1987 mengaku tidak semudah yang ia bayangkan. Sebab di lapangan itu banyak faktor untuk mengambil sebuah keputusan.
Terkait suka duka menjadi seorang wasit, Desti yang baru satu tahun menekuni wasit sepakbola ini mengaku kalau sukanya jika memimpin pertandingan itu sukses tanpa ada keributan.
Sedangkan dukanya jika memberikan keputusan yang di anggap kurang fair. Apalagi muncul hujatan kata-kata kotor yang sering di lontarkan oleh penonton, official maupun pemain di lapangan.
Tak jauh beda dengan Desti, Nessiha Febriyani menekuni dunia wasit sepakbola adalah dorongan dari keluarga khususnya orang tua. Sebab orang tuanya Suwoyo dulunya juga seorang wasit dan pengawas pertandingan.
Nessiha Febriyani mencerikan kepada kempalan, dirinya menekuni dunia wasit sejak umur belasan tahun tahun. Kala itu ia sering di ajak orang tuannya kelapangan sehingga tahu betul tugas-tugas seorang wasit sepakbola.
Disinggung apakah tidak takut akan terjadi keributan, Nessiha tak menampik hal itu. Tapi ia selalu punya keyaqinan bahwa apa yang di putuskan adalah benar dan sesuai regulasi. Kalau dapat hujatan dan godaan di lapangan, Gadis berhijab asal Mojokerto ini tak menggubrisnya, justru dengan hujatan dan kata kata kotor menambah keyaqinannya dalam memimpin pertandingan.
Dara cantik berusia 21 tahun ini punya pengalaman menarik dan sangat membanggakan dirinya. Kala itu ia di panggil PSSI untuk memimpin pertandingan Piala Pertiwi. Piala pertiwi adalah sebuah kompetisi sepakbola wanita tingkat nasional. Banyak pengalaman yang di petik dari memimpin pertandingan tetsebut. Sebab yang di pimpin adalah tim-tim profesional dan dari berbagai karakter. Alhamdulillah sukses.
Sementara itu Amadea Putri juga mempunyai keinginan yang sama seperti Desti maupun Nessiha, wasit asal surabaya ini mengawali karir sebagai wasit sepakbola baru beberapa bulan terakhir setelah ia pensiun dari bermain sepakbola. Mantan pemain timnas putri Indonesia ini mengaku hijrah dari bermain sepakbola ke dunia perwasitan adalah dorongan dari para senior pemain sepakbola putri Indonesia.
Amadea mengakui awalnya sulit untuk menerapkan dari bermain sepakbola menjadi hakim sepakbola. Tapi berkat pengalaman bermain sepakbola menjadikan ia cepat bisa beradaptasi. Kini wanita kelahiran Pekanbaru Riau ini akan berusaha memimpin sebaik mungkin . Apalagi ini momen yang pas di Piala Gubenur Jatim 2021.(kempalan)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply