matamaduranews.com-Rabu (29/6/2022) pukul 20.30 WIB lalu. Warga JL Trunojoyo, Kecamatan Kota Pamekasan heboh.
Seorang warga saat melintas. Melihat perempuan yang masih gadis berdiri di bibir jembatan Sungai Gurem. Si gadis bersiap meloncat ke sungai sedalam 8 meter.
Si warga mendekat. Lalu menarik tangan si gadis. Dan mendekapnya.
Si warga membawa si gadis ke Polsek Kota Pamekasan. Di Mapolsek Kota Pamekasan. Si gadis hanya duduk membisu. Hampir satu jam. Petugas terus menanyakan identitasnya. Si gadis tetap tak menjawab.
Polisi belum kendur. Lalu mendatangkan seorang perempuan untuk membujuk bicara. Si gadis tetap diam.
Kabar ada si gadis hendak bunuh diri terdengar mulut ke mulut. Hingga datang seorang pria menemui si gadis.
Pria itu bernama Alvian. Usia 23 tahun. Warga JL Asta, Kecamatan Kota Pamekasan. Tak jauh dari Mapolsek Kota.
Alvian mengaku kenal dengan si gadis bernama AL-berinisial. Usia masih 21 tahun. Status mahasiswi sebuah perguruan tinggi Bangkalan.
Alvian datang ke Mapolsek Kota ditemani adik kandung AL yaitu NJ-berinisial. Serta bersama beberapa teman kampus AL.
Tapi usaha mereka membujuk AL sia-sia. AL tetap membisu.
Kepada polisi, Alvian menyebut dirinya sebagai tunangan AL.
Alvian yang sehari-hari bekerja sebagai sales bumbu masak, bercerita sebelum kejadian aksi nekat AL.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Alvian bertemu AL. Waktu itu AL minta dibelikan sebuah cincin emas.
Karena belum memiliki cukup uang, Alvian hanya berjanji untuk membelikan cincin emas yang diminta.
AL mendadak diam usai mendengar jawaban tunangannya. AL langsung pergi mengendarai sepeda motornya.
Menjelang maghrib, AL pulang ke rumah kos adiknya. AL tidak bicara apa-apa, lalu keluar lagi naik sepeda motor.
"Saya diberitahu keluarga bahwa tunangan saya akan melakukan tindakan nekat, namun berhasil digagalkan dan dibawa ke polsek ini,†tutur Alvian.
NJ menyebut, kakaknya (AL) pergi ke rumah temannya di kawasan Kelurahan Kangenan, Kecamatan Kota Pamekasan.
Di sana, kakaknya menitipkan motor dan ponselnya lalu keluar membawa dompet dan jalan kaki sejauh 1,5 KM menuju Jembatan Gurem. Tak dinyana di jembatan itu, AL hendak bunuh diri.
NJ mengatakan, saat ini kedua orangtuanya tidak ngerti karena sudah lama menjadi TKI dan belum pulang.
“Belakangan kalau ada masalah, kondisi kakak saya seperti ini. Bahkan hingga sampai kesusupan roh halus. Tetapi tidak sampai berapa lama, kakak saya sadar,†kata Najwa, yang mengaku bersekolah di salah satu SMK swasta yang tak jauh dari kosnya.
Alvian sejak lama ngerti kepribadian tunangannya. Jika ada persoalan sedikit, langsung ngambek. Terutama dalam hal keinginan yang tidak segera dituruti.
"Saya sudah paham betul dengan sifat AL. Walau begitu, saya sabar menghadapi, karena rasa sayang saya pada Aulia,†kata Alvian kepada media, seperti dikutip tribunnews.
Kapolsek Kota Pamekasan, Iptu Muchlis Sukardi, bersyukur aksi nekat AL berhasil diselamatkan warga.
Malam itu, keluarga AL dari Sumenep langsung menjemput dan membawa pulang ke rumahnya.
“Tadi malam, keluarganya datang menjemput AL lalu dibawa pulang ke Sumenep,†kata Muchlis menambahkan. (*)
Write your comment
Cancel Reply