matamaduranews.com-Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menggelontorkan dosis vaksin sapi untuk 3.000 ekor sapi di Sumenep. Tapi, jumlah itu dirasa kurang mengingat jumlah sapi di Kabupaten Sumenep yang perlu divaksin masih banyak. Karena itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep, Arif Firmanto mengajukan tambahan 2.000 vaksin. Langkah itu ditempuh Arif karena jumlah sapi yang terjangkit virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) mencapai sebanyak 3.743 ekor. Dengan rincian hewan ternak yang masih sakit sebanyak 1.291 ekor, sembuh sebanyak 2.446 ekor dan mati sebanyak 6 ekor.. Vaksin yang diterima oleh DKPP Sumenep langsung disuntik ke sejumlah sapi agar terbebas dari penyakit menular. Salah satu vaksinator DKPP Sumenep, drh. Medi Nova Wahyudi menjelaskan, setiap hari dia bersama vaksinator lain berkeliling untuk menuntaskan program vaksinasi PMK terhadap sapi milik warga. Seperti hari Kamis lalu, target memvaksin 100 ekor sapi di Kecamatan Gunggung. Lokasinya tersebar di beberapa desa, sesuai yang sudah disurvei paramedik. Disebut drh Nova, sapi yang boleh divaksin harus memenuhi beberapa syarat. Seperti sapi berumur 2 bulan ke atas atau lepas sapih dan kondisinya harus sehat. “Jadi sebelum divaksin, paramedik kami sudah melakukan pemeriksaan apakah sapinya sehat atau tidak. Karena yang bisa divaksin itu sapi sehat dan belum pernah terkena PMK,” terangnya. Arif memberi prioritas terhadap hewan ternak di Kecamatan yang sehat tapi terjangkit kasus PMK. Langkah vaksin dilakukan dalam rangka mencegah penularannya. DKPP Sumenep menarget pelaksanaan vaksin untuk 3.000 ekor sapi selesai pada 7 juli 2022 atau H-2 Hari Raya Idul Adha. DKPP sengaja mengajukan tambahan vaksin ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur karena jumlah vaksinasi yang diterima, masih jauh dari kebutuhan. Berdasarkan data DKPP, jumlah sapi di Sumenep mencapai 383.961 ekor. Semenatara, vaksinasi PMK dengan 3.000 dosis dilakukan untuk sapi di Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep 30 ekor, Kecamatan Gapura 20 ekor, Kecamatan Lenteng 50 ekor, Kecamatan Pasongsongan 500 ekor, Kecamatan Saronggi 400 ekor, dan Kecamatan Gili Genting 2.000 ekor. (*)