Post Images
matamaduranews.com- Sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies Baswedan kerap menuai kritik. Bahkan dihujat. Sebagian berseloroh; Tiada Hari tanpa Hujatan Anies Baswedan. Apa yang dialami Anies saat ini berbeda seratus delapan puluh derajat ketika ia menjabat Rektor Universitas Paramadina dan Menteri Pendidikan di era Jokowi-Jusuf Kalla. Jumlah kritikus dan pembenci Anies kian banyak setelah nama Anies Baswedan masuk salah satu Bursa Capres Papan Atas. Kolumnis Surabaya, Isa Ansori membuat catatan mencari alasan para pembenci dan kritikus itu. Berikut tulisan Isa Ansori yang dikutip dari situs kempalan.com;   Kenapa Anies Diganggu? Anies adalah sebuah jaminan masa depan Indonesia. Berbagai survey menempatkan Anies menjadi "top mind" sebagai pemimpin masa depan bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Namun yang membedakan Anies dan kedua figur calon presiden adalah keduanya aman - aman saja dari gangguan buzzer yang dibiayai oleh oligarki. Apakah keduanya bagian dari oligarki? Atau keduanya berasal dari kalangan yang didukung istana? Biarlah publik yang menilai tentang siapa sebenarnya sosok Prabowo dan Ganjar Pranowo. Yang menarik adalah sejak terpilihnya Anies menjadi Gubernur Jakarta, rupanya dendam para pendukung Ahok tak kunjung sirna, mereka semakin membuncah meradang amarahnya. Tiada hari tanpa mencela dan memfitnah Anies, Anies benar saja masih dianggap salah, apalagi Anies salah. Bahkan hari - hari buzzer piaraan oligarki kerjanya hanya menghadang Anies, agar reputasi Anies menjadi tenggelam. Berbekal fitnah politik identitas, mereka menyebarkan narasi narasi bohong untuk menjatuhkan Anies. Namun sayangnya usaha mereka tak mendapatkan hasil, bahkan semakin hari popularitas dan elektabilitas Anies semakin meningkat. Nampaknya demokrasi kita hari ini diwarnai perilaku sampah yang dikendalikan oleh ologarki melalui para buzzernya. Melalui platform digital dan media sosial mereka membangun narasi - narasi manipulatif untuk membunuh karakter Anies. Anies sosoknya begitu menakutkan bagi para penjilat dan pengkhianat negara. Rekam jejak Anies yang tidak ada kompromi dengan oligarki jahat di Jakarta nampaknya membayangi masa depan mereka yang suram. Betapa tidak, selama hampir sepuluh tahun mereka bisa dengan leluasa menjarah uang negara, memanipulasi undang - undang untuk kepentingannya. Rakyat menjadi korban atas ulah keserakahan mereka. Bagi mereka yang ada adalah Anies harus dihadang, Anies tidak boleh jadi presiden, sehingga dengan segala saya upaya dan menghalalkan cara mereka lakukan itu semua untuk menjatuhkan Anies. Mereka ini semua adalah sampah demokrasi yang harus disingkirkan. Semakin dibiarkan akan semakin mengancam suasana kehidupan kita berbangsa dan bernegara, tapi sayangnya mereka sepertinya kebal hukum dan tidak terjangkau oleh hukum, ada apa dengan kelompok ini? kelompok yang menjadi sampah demokrasi. Rekam jejak Anies yang berpihak kepada rakyat, melawan keserakahan oligarki dan sikap santun, tegas serta negarawannya, membuat rakyat semakin bersimpati kepada Anies. Sikap seperti inilah yang membuat para sampah demokrasi itu semakin menaruh dendam kepada Anies. Anies menghadapi mereka dengan senyum dan konsep yang jelas serta terukur. Bagi Anies menghadapi para pembencinya tidak boleh dengan kata - kata, karena itu akan membuang energi dan tak akan pernah memuaskan mereka. Anies fokus berkarya menunaikan janji janjinya mensejahterakan rakyat Jakarta. Anies hadir di Jakarta memegang mandat konstitusi menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jakarta. Kepatuhan Anies terhadap konstitusi inilah yang membuat para oligarki dan pejabat jahat istana meradang, merasa terancam kenikmatannya melanggar konstitusi dan menjatah uang negara. Bagi Anies kepatuhan terhadap konstitusi inilah menjadi bekal untuk menjalankan amanah dengan adil dan damai serta mensejahterakan. Tak mungkin perdamaian itu ada tanpa hadirnya keadilan, bagi Anies menjadi penting hadirnya dia sebagai presiden RI tahun 2024 sebuah keharusan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang adil, damai dan mensejahterakan. Semoga saja Anies hadir menjadi anugrah Indonesia di tahun 2024. Surabaya, 26 Juni 2022 sumber: kempalan
Anies Baswedan Hujatan Anies Baswedan Capres Papan Atas

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru

Blog dengan Komentar Terbanyak