Post Images
matamaduranews.com-BANGKALAN-Rilis resmi Polres Bangkalan atas penangkapan 5 pelaku pemerkosaan bergilir oleh 7 pria di Bangkalan belum digelar. Namun, AKP Agus Sobarnapraja, Kasatreskrim Polres Bangkalan kepada wartawan, Selasa siang (7/7/2020) menjelaskan, ke-4 pelaku pemerkosaan yang ditangkap Senin malam saat dimintai keterangan, mengaku memperkosa korban secara bergilir karena iseng. "Motif keempat pelaku mengaku tidak ada motif tertentu. Jadi mereka hanya iseng dan hanya mengganggu korban hingga berbuat begitu," papar AKP Agus kepada wartawan. Kata Agus, ke-4 pelaku mengaku salah sasaran. Ada target perempuan lain dari salah satu Kecamatan. Namun, perempuan yang dimaksud tidak melintas. Hanya yang korban melintas di jalan. Sehingga pelaku melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban. "Menurut keterangan pelaku, korban melintas dengan pakaian terbuka dan hal itu sesuai fakta pemeriksaan dari rekaman CCTV di minimarket saat korban berbelanja," tambahnya. Meski telah menangkap 5 pelaku hingga Selasa malam (7/7/2020), 2 rekan korban yang menjemput masih ditetapkan jadi saksi. Agus mengaku, hingga saat ini belum ada indikasi keterlibatan dua rekan korban. "Pemeriksaan sudah kami lakukan namun dari pola komunikasi belum ada petunjuk keterlibatan. Meski begitu, kami belum tau apakah kedua saksi ini terlibat dengan pelaku lainnya," pungkasnya. 4 dari 7 pelaku pemerkosaan bergilir terhadap janda muda warga Desa Bandang Laok, Kokop itu, merupakan warga Desa Bungkeng Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan. Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra, Selasa (7/7/2020) menyebut, para pelaku sudah terendus sejak Jumat (3/7/2020) berdasarkan dua alat bukti. Langkah polisi mendatangi pelaku dan menggerebek beberapa rumah yang ditengarai menjadi tempat bersembunyi pelaku. Namun tidak menuai hasil. Seperti diketahui, tragedi pemerkosaan itu terjadi di sebuah hutan di Desa Bungkeng, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, atau berjarak sekitar 600 meter dari rumah korban, Jumat (26/6/2020) dini hari. Korban awalnya dijemput dua temannya mengunakan sepeda motor untuk berbelanja di sebuah mini market pada Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Usai berbelanja, korban dan dua pejemput itu dihadang tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban. Dua teman korban langsung menyerahkan korban begitu saja. 7 pria yang menghadang mengaku korban telah menghilang beberapa hari terakhir. Pasca diperkosa, korban diteror melalui telpon tak dikenal. Hingga korban depresi dan meninggal dunia setelah keracunan. Korban meninggal dunia di dapur rumahnya Rabu (1/7/2020) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban meninggalkan seorang anak perempuan berusia dua tahun dua bulan. Syaiful, Mata Madura
Bangkalan BANGKALAN Pelaku Pemerkosaan Bergilir di Bangkalan Terungkap Modus Pelaku Pemerkosaan Bergilir Usia 15 Tahun Pemerkosaan Bergilir di Bangkalan Bangkalan

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru