Catatan
Selain Disinfektan dan Social Distancing, Tadharru' juga Upaya Cegah Corona
Intisari buku Menciptakan Takdir Bagus
Oleh Rusydiyono, Mata Madura
Catatan sederhana ini tak lain hasil bacaan di tengah pandemi Covid-19. Daripada pusing dan panik yang berlebihan, alangkah baiknya cari suatu kegiatan yang membawa kebaikan.
Virus Corona yang melanda belahan dunia termasuk Indonesia, rupanya telah melumpuhkan banyak sektor; ekonomi, pendidikan dan banyak hal yang mulai mencemaskan sebab wabah Corona.
Berbagai upaya pemerintah telah lakukan agar wabah ini terhenti dan roses kehidupan kembali normal seperti sediakala. Di antara upaya itu; penyemprotan disinfektan, social distancing, dan bahkan wacana lockdown mulai terdengar disuarakan.
Sejumlah ormas, organisasi kepemudaan juga telah menggelar doa bersama, istighosah, khatmil quran, yang tujuannya untuk mendoakan keselamatan umat dari wabah virus Corona.
Sejatinya memang harus demikian, upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak, walaupun beda cara, media dan bahkan alatnya. Yang terpenting untuk kemaslahatan bersama. Karena setiap orang atau kelompok harus ikut andil sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Atas dasar itulah, sebagaimana intisari buku berjudul Menciptakan Takdir Bagus, yang ditulis 'Amir Khalid, terbitan tahun 2008 di bagian pertama si penulis menganjurkan untuk Tadharru' kepada Allah SWT manakalah kita lagi terkungkung banyak permasalahan.
Tadharru' di sini memiliki arti bahwasanya kita berlindung dan memohon pertolongan-Nya, menjawab seruan-Nya dengan hati dan jiwa, serta menangis sambil menengadahkan tangan untuk meminta limpahan kebaikan di dunia dan akhirat.
Sebab, Tadharru' merupakan suatu bentuk ibadah yang luar biasa saat mengalami kesulitan, kesusahan, musibah, dan duka nestapa. Semacam wabah virus Corona yang menguji kesabaran umat manusia.
Bersambung...
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply