Catatan
Ramai Soal Bantuan Pokmas Migas di Sapudi
matamaduranews.com-Berulangkali telpon berdering. Kalau dihitung lebih tujuh kali. Dari nomor berbeda.
Saya penasaran. Menghubungi nomor terakhir yang nelpon. Dari seberang telpon terdengar suara maksud dirinya menghubungi saya.
Dia hanya mengabarkan kalau ada bantuan Pokmas dari perusahaan Migas di Perairan Gayam Sapudi, Sumenep, jadi perbincangan. Heboh, katanya.
Si penelpon minta identitasnya tak disebut. Sebagai nara sumber yang bersedia memberi komentar adalah salah satu anggota Pokmas penerima bantuan. Namanya dicatut. Tapi tak dilibatkan dalam pelaksanaan. Keuntungan dinikmati ketua, katanya.
Saya pertegas kalau keberatan untuk membuat surat laporan keberatan dari anggota Pokmas ke pemberi. Yaitu, HCML-kontraktor yang mengeksplorasi kandungan Migas di Perairan Gayam Sapudi. Tembusannya kepada Pokmas penyalur yang ditunjuk HCML.
Saya tak mau ikut dalam konflik hibah Pokmas Migas di Sapudi. Kalau dulu ribut atas keberadaan Pokmas yang ditunjuk HCML sebagai penyalur hibah kepada penerima di desa-desa.
Kini, ribut karena hibah ke Pokmas di desa sebagai penerima tak transparan kepada anggotanya.
"Ya itu banyak anggota Pokmas yang tak ngerti kalau ada bantuan dari perusahaan Migas di Sapudi. Uangnya hanya dicairkan lewat ketua dan bendahara," sebut si penelpon.
"Ada sekitar Rp 40 juta keuntungan yang dinikmati ketuanya. Anggota yang lain hanya dicatut namanya," kata dia menambahkan.
Saya lama tak berkunjung ke Pulau Sapudi. Sebulan lebih tak ke Sapudi, telpon nyaris setiap hari. Penelpon mengabari update dinamika politik jelang Pileg 2024.
Soal hibah Pokmas Migas baru sekali. Sisanya lain-lain. Soal kekeringan di Pulau Sapudi juga sempat dibahas.
Grup WhatsApp juga ada informasi Sapudi. Kumpulan para aktivis Sapudi dari latar belakang belakang.
Saya kerap dihubungi soal Caleg. Karena saya pernah nyaleg tapi gagal. Meski raih suara di atas 3 ribu. Karena bukan takdir tak jadi dilantik.
Sisa waktu Pileg 2024 banyak kelompok yang menghubungi saya. Salah satunya, Habiburrahman. Publik biasa memanggil Yek.
"Gimana para caleg kok gak ada yang serius," sebut Yek-penelpon dari Kalowang.
Yek salah satu pengurus PKB di Kecamatan Gayam Sapudi yang aktif. Kalau malam, dia berjam-jam menelpon saha. Bertanya potensi masing-masing caleg di Dapil 7 untuk DPRD Sumenep.
Kalau ditanya potensi Caleg Dapil 7. Saya jawab: yang punya jaringan luas dan cost politik memadai, itu potensi caleg terpilih. Sisanya takdir.
Yek membalas: iya..iya...(hambalirasidi)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply