Catatan: Hambali Rasidi Pilkada Sumenep fix digelar 9 Desember 2020. KPU RI yang memastikan itu. Tahapan sudah dimulai. Meski ada dinamika tambahan dana untuk KPU yang tak kunjung final. Yang mengancam untuk ditunda jika tak dipenuhi, katanya. Wacana Paslon yang akan berlaga juga dinamis. Hingga bergulir siapa berpasangan dengan siapa. Seperti Paslon Fauzi Eva yang sudah deklarasi, Minggu lalu. Bertempat di Kantor DPC PDI-P, JL Lingkar Barat. Deklarasi itu seperti penegas bahwa Paslon Fauzi-Eva sudah fix. Siap daftar ke KPU. Paslon Fauzi-Eva saat ini baru dua Parpol yang siap mengusung. PDI-P dan PAN. Itu berdasar rekom DPP Parpol yang beredar. Kabar Gerindra dan Hanura yang juga akan merapat belum keluar rekom-nya. Meski terdengar sayup, Hanura tak akan dukung Ketua DPC-nya. Menarik dalam deklrasi Fauzi-Eva, tanpa rame-rame dari Parpol pengusung. Kecuali PDI-P. Sepintas tak melihat ghairah dari pengurus DPD PAN Sumenep dalam deklarasi itu. Kecuali pengurus Hanura, yang diwakili Bacawabup Nyai Eva yang juga Ketua Hanura Sumenep. Respon publik juga tak terlihat gema deklarasi itu. Kecuali berita dari media mainstream. Sedangkan MH Said Abdullah sebagai pemotor Paslon Fauzi-Eva juga tak disebut dalam pemberitaan media mainstream. Entahlah. Apakah deklarasi itu sebagai pengumuman sesaat. Seperti penegas Bacabup Fauzi. Paslon Fauzi-Eva sudah fix. Tak seperti isu yang bergulir di luar untuk gonta ganti pasangan. Pada waktunya barangakali masih akan ada deklarasi besar yang melibatkan sejumlah Parpol pengusung dan orang-orang beken yang back-upnya. Kabar Bacabup PKB juga demikian. Belum turun rekom DPP PKB. Meski Bacabup Fattah Jasin sudah naikkan tensi gerakannya. Termasuk peresmian Kantor Pemenangan Fattah Jasin, Minggu ini. Lokasinya strategis. Depan jalan raya. Halaman kantornya begitu luas. Kabarnya akan disediakan Kopi Rasa Fattah Jasin secara gratis. Siapa wakil Fattah Jasin? Selama rekom DPP PKB belum turun, publik pasti menilai syubhat. Termasuk nama wakil Fattah Jasin untuk menjadi Cawabupnya. Tapi Fattah Jasin begitu pede untuk dapat rekom DPP PKB. Juga rekom wakil yang dikehendakinya. Seperti diungkap Ketua Desk Pilkada DPC PKB Sumenep, Kamalil Ersyad. Wakil Fattah Jasin dari poros Annuqayah, Guluk-Guluk. Ra Fikri atau Ra Mamak. Katanya, Rekom DPP PKB dan rekom PPP sebagai partai koalisi dengan wakil Fattah Jasin bakal turun awal Juli. Apakah itu pasti? Lagi-lagi publik akan menilai banyak anomali. Penilaian atau penafsiran wacana itu hal wajar. Namanya saja dinamika politik. Langkah politik memang samar. Tak pasti. Bukan seperti ayat-ayat muhkamat. Yang jelas makna dan penafsirannya. Saya mengibaratkan, politik dalam Pilkada itu seperti ayat Mutasyabihat. Maknanya samar, ambigu dan punya makna lain. Untuk memahaminya butuh penafsiran dengan informasi lain atau riwayat informasi yang jelas dan pasti dari riwayat mutawatir. Begitu saya memahami Pilkada Mutasyabihat. Bagaimana menurut Anda?