matamaduranews.com-BANJARMASIN-Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong Pilkada Berkualitas dan Sehat, mengingat pelaksanaannya di tengah Pandemi Covid-19.
Dorongan ini muncul menyikapi kembali dilanjutkannya pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak Tahun 2020 setelah keluarnya Keputusan KPU Nomor 256 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pilkada Serentak Lanjutan Tahun 2020.
Hal tersebut dibahas dan didiskusikan dalam sebuah Webinar dengan Tema “Pilkada di Tengah Pandemi?†yang dilaksanakan oleh Pemuda Muhammadiyah Kalsel, dengan pembicara dari unsur penyelenggara, pemerhati pemilu, dan tenaga kesehatan.
Mereka adalah Siswandi Reya’an (Anggota KPU Kalsel), Nur Kholis Madjid (Anggota Bawaslu Kalsel), Khoirunnisa N. Agustyati (Deputi Direktur Perludem), dan dr. Meldy Muzada Elfa (Ketua PWPM Kalsel).
Webinar tersebut diikuti oleh tidak kurang dari 200 peserta yang berasal dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari Papua hingga daerah Sumatera dan berlangsung kurang lebih 3 jam pada Ahad (21/06/2020) kemarin.
Nopriyadi Muluk, Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Advokasi Pemuda Muhammadiyah Kalsel mengungkapkan, pelaksanaan lanjutan tahapan Pilkada yang telah diputuskan oleh Pemerintah harus didukung dan disukseskan bersama.
Meskipun, lanjut Ketua Pelaksana Webinar tersebut, beberapa persoalan yang timbul karena Pilkada akan dilaksanakan di tengah pandemi yang belum berakhir.
“Pilkada di tengah pandemi mengharuskan ada perubahan regulasi dan kerangka hukum yang adaptif. Di samping menjalankan Pilkada berdasarkan Undang-Undang Pilkada, di sisi lain harus menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19,†ujar Nopriyadi.
Selain itu, pihaknya berharap pelaksanaan Pilkada meskipun dalam kondisi pandemi seperti ini tidak mengurangi kualitas Pilkada, terutama partisipasi masyarakat, sehingga dapat menghasilkan Kepala Daerah terbaik.
Sementara itu, dr. Meldy Muzada Elfa selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Kalsel sekaligus sebagai pembicara dalam Webinar tersebut menekankan akan pentingnya keselamatan rakyat sebagai prinsip utama dari demokrasi.
Tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Pemilu 2019, kata dr. Meldy cukup menjadi yang pertama dan terakhir dalam sejarah perjalanan demokrasi kita.
“Pilkada di tengah pandemi harus benar-benar sesuai Protokol Kesehatan Covid-19 yang ketat, baik penyelenggara, peserta, dan pemilih harus disiplin,†lanjut dokter Spesialis Penyakit dalam RSUD Ulin Banjarmasin tersebut.
“Pilkada yang sehat harus menjadi komitmen kita bersama atas dasar nilai-nilai kemanusiaan,†imbuh dr. Meldy.
Rafiqi, Mata Madura
Write your comment
Cancel Reply