matamaduranews.com-SUMENEP-Seperti tahun sebelumnya, setiap Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati pada tanggal 22 Oktober, Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep diimbau mengenakan pakaian muslim. Imbauan mengenakan pakaian muslim oleh Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan tindak lanjut atas Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Ketika ditemui Mata Madura pada Rabu (21/10/2020), Bupati Kiai Busyro Karim menyampaikan selama dua hari, dari Kamis (22/10) sampai Jumat (23/10) seluruh ASN diwajibkan mengenakan pakaian muslim. Bagi ASN pria diminta mengenakan baju koko warna putih, dengan memakai sarung dan berkopyah. Sedangkan untuk ASN perempuan mengenakan baju muslimah serta kerudung warna putih. Akan tetapi, ada beberapa instansi di lingkungan Pemkab Sumenep yang tidak diwajibkan mengenakan pakaian ala santri. Di antaranya BUMD, RSUD dr. H. Moh. Anwar, dan Puskesmas, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Hal itu dikarenakan beberapa instansi tersebut sifat pekerjaannya memang memiliki ciri khusus teknik operasional. "Tetap mengenakan pakaian yang berlaku pada hari itu," ujar Bupati Kiai Busyro ketika ditemui di Rumah Dinas Bupati. Tidak cukup urusan pakaian, suami Nurfitriana mengajak semua elemen masyarakat, terlebih ASN agar bisa memetik hikmah pada momentum Hari Santri. "Agar instrospeksi diri untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa ini," pinta Bupati yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Karimiyyah Beraji, Gapura itu. Bupati Kiai Busyro juga menegaskan agar seluruh ASN menyadari kenapa Presiden Joko Widodo menghadiahkan Hari Santri. Hal itu tidak lain sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Pusat terhadap kiprah dan perjuangan santri untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Santri diakui bukan hanya karena keberadaannya, tetapi fungsi santri di tengah-tengah hidup berbangsa dan bernegara sekarang ini semakin terasa," sambung politisi PKB Sumenep itu. Rusydiyono, Mata Madura