matamaduranews.com-Kabar pembatalan akuisisi Twitter oleh
Elon Musk, CEO Tesla berujung sengketa.
Twitter menuntut Elon Musk dengan menggandeng firma hukum Wachtell, Rosen, Lipton, dan Katz karena tidak jadi membeli perusahaan Twitter.
Sebenarnya, jajaran dewan direksi Twitter menyetujui rencana akuisisi atau pengambilalihan Twitter senilai USD 44 miliar atau setara Rp658,99 triliun oleh Elon Musk.
Dalam perjanjian itu juga disepakati hasil akuisisi, Musk bertanggung jawab. Mulai dari kebijakan platform, media, industri teknologi, hingga politik.
Salah satu alasan Elon Musk mengakuisisi Twitter adalah untuk mendukung “kebebasan berbicara†di platform yang ada.
Tapi, tiba-tiba Musk membatalkan mengakuisisi Twitter karena sumber saham Tesla mengalami penurunan.
Kronologi Rencana Akuisisi Twitter
Awal kronologi rencana akuisisi Twitter oleh Elon Musk, CEO Tesla, pada 31 Januari 2022. Musk mulai membeli saham Twitter dengan porsi sebesar 9,1 persen yang menjadi pemilik saham individu terbesar di Twitter.
Pada 24 Maret, Musk membuat pernyataan di Twitter dengan membuka jajak pendapat kepada pengguna untuk memilih “ya†atau “tidakâ€. Pernyataan yang dilontarkan di Twitternya adalah “Algoritma Twitter harus open source†dan diikuti
“kebebasan berbicara sangat penting untuk demokrasi yang berfungsi. Apakah Anda percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?†di hari berikutnya.
Lalu, pada 26 Maret Musk mulai menghubungi salah satu mantan CEO dan pendiri Twitter, Jack Dorsey, untuk membahas mengenai arah masa depan dari sosial media.
Selanjutnya, pada 3 April 2022 para jajaran pimpinan Twitter bertemu untuk membahas mengenai bergabungnya Musk ke Twitter.
Pada 5 April 2022 Parag Agrawal, CEO Twitter, melalui postingannya mengumumkan bahwa Musk akan bergabung dengan dewan direksi Twitter.
“Melalui percakapan dengan Musk dalam beberapa pekan terakhir, menjadi jelas bagi kami bahwa dia akan membawa nilai besar bagi Dewan kami,†ungkapnya.
Pada 14 April 2022, Musk memberikan penawaran untuk mengakuisisi semua saham Twitter dengan harga USD 41,4 miliar.
Pada 21 April 2022 pendanaan sebesar USD 46,5 miliar diberikan oleh Musk sebagai kesepakatan akuisisi pada bulan April lalu.
Selanjutnya pada 25 April 2022, Twitter menyetujui untuk menjual perusahaannya ke Musk dengan harga sebesar USD 44 miliar.
Lalu pada 13 Mei 2022 Musk dalam cuitan di Twitter mengatakan bahwa kesepakatan untuk mengakuisisi ditunda.
“Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan, detail yang mendukung perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5% pengguna,†ujar Musk dalam postingannya.
Akhirnya, pada 8 Juli 2022 Musk mengakhiri perjanjian akuisisi dengan alasan di Twitter menyalahi beberapa kesepakatan.
Dikutip dari Detik.com, ada alasan lain yang potensial mengapa Musk ingin membatalkan perjanjian akuisisi tersebut, yaitu dalam beberapa bulan terakhir pasar saham perusahaan teknologi besar turun dengan drastis dan sejak Musk mengumumkan akan akuisisi Twitter harga saham Tesla turun secara signifikan. (arlitaazzahraaddin)
kempalan
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply