matamaduranews.com-Teka-teki siapa menjabat Sekdaprov (Sekretaris Daerah Provinsi) Jatim akhirnya terjawab.
Adhy Karyono, secara definitif menjabat Sekdaprov Jatim usai dilantik langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 15 Juli 2022.
Dari awal pendaftaran seleksi Sekdaprov Jatim. Nama Adhy Karyono sudah diprediksi banyak pengamat yang bakal terpilih sebagai Sekdaprov Jatim.
Pelantikan Adhy Karyono sebagai Sekdaprov Jatim berdasar Keppres RI Nomor 79/TPA Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Jalan Adhy Karyono menuju jabatan Sekdaprov Jatim penuh kontroversi.
Kontroversi itu muncul sejak masuk tiga besar Calon Sekdaprov Jatim bersama dua nama pejabat internal Pemprov Jatim, yakni Kepala Dinas Kehutanan Jumadi dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nurkholis.
Waktu masuk tiga besar. Nama Adhy Karyono kian santer bakal dilantik sebagai Sekdaprov Jatim.
Tak luput banyak komentar miring dan penolakan dari aktivis Jatim jika Adhy Karyono menjabat Sekdaprov Jatim.
Dasarnya karena nama Adhy Karyono masuk salah satu penerima aliran fee Rp 550 juta dalam kasus Bansos Covid-19 meski akhirnya dana itu dikembalikan ke KPK pada 25 November 2020.
Jelang pelantikan Jumat. Ancaman demo penolakan Adhy Karyono sebagai Sekdaprov Jatim juga santer.
Banyak elemen yang memberitahu akan gelar demo penolakan pelantikan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono. Tapi hingga Jumat sore tak terlihat batang hidungnya.
Padahal, puluhan media susah stanby di lokasi menunggu aksi penolakan itu. Tentu saja, para pewarta kecewa atas sikap berbagai elemen yang memberitahu aksi.
Kusnan, salah satu koordinator aksi Aliansi Aksi Bersama Rakyat-Mahasiswa mengaku sengaja membatalkan rencana aksinya dengan alasan banyak elemen lain yang diduga akan ‘menunggangi’.
“Kami urungkan aksi hari ini dan ditunda Rabu. Kami tarik massa hari ini agar tidak jadi demo," ucapnya seperti dikutip beritajatim.com.
"Ayo mbalik kabeh sing nang lapangan (ayo balik semua yang di lapangan), kita tunda, kita tunda. Onok sing kate nunut aksi (ada yang mau menunggangi aksi),†kata Kusnan melalui voice note kepada beritajatim.com.
Selain Aliansi Aksi Bersama Rakyat-Mahasiswa, aksi serupa juga dari Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Indonesia (ILMISPI). Demo yang rencananya digelar pukul 13.30-14.30 WIB pun tidak terjadi.
Aliansi Aksi Bersama Rakyat-Mahasiswa menolak Adhy Karyono sebagai Sekdaprov Jatim dengan dalih ia masuk nama yang disebut menerima aliran dana Rp 550 juta dari korupsi Bansos Covid-19 meski dikembalikan ke KPK.
Adhy Karyono Masuk Daftar Aliran Dana Fee Bansos Covid-19
Saat sidang terdakwa penyuap mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/3/2021).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Sosial, Matheus Joko Santoso membeber rincian penggunaan uang Rp 14,7 miliar yang berasal dari fee perusahaan penyedia bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Joko bersaksi untuk dua terdakwa penyuap mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, yakni Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin.
Dari Rp 14,7 miliar yang diberikan ke menteri. "Sekitar Rp 8,4 miliar diberikan melalui Pak Adi," kata Joko saat sidang, dikutip dari Antara.
Adi yang dimaksud merupakan Adi Wahyono selaku Kabiro Umum Sekretariat Jenderal Kemensos sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja Kantor Pusat Kemensos tahun 2020 dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos Covid-19.
JPU KPK Muhammad Nur Azis mengonfirmasi keterangan Joko dalam berita acara pemeriksaan (BAP) 78 terkait penggunaan uang itu.
Rincian penggunaan uang tersebut yakni:
Kepada Adi Wahyono untuk keperluan mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara sebesar Rp 8,4 miliar.
 Kepada Adi Wahyono sebesar Rp 1 miliar
Kepada Pepen Nazaruddin (Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial) Rp 1 miliar
Karo Perencanaan Kemensos Adi Karyono sebesar Rp 550 juta, tetapi sudah dikembalikan pada 25 November 2020.
Karopeg Kemensos Amin Raharjo sebesar Rp 100 juta.
Sunarti (Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos) sebesar Rp 100 juta
 Robin (tim bansos) Rp 300 juta
Yogi tim bansos Rp 300 juta
Iskandar Rp 250 juta
Rizki Kemensos Rp 350 juta
Firman tim bansos Rp 250 juta
Reinhan Rp 70 juta
Pembelian 10 buah ponsel senilai total Rp 140 juta kepada pimpinan Kemensos
3 unit sepeda Brompton untuk Sekjen Kemensos Hartono Laras senilai Rp 120 juta
Untuk operasional BPK Rp 1 miliar yang diberikan melalui Adi
Pembayaran hotel biro humas Rp 80 juta
Pembayaran tes swab Covid-19 pimpinan Kemensos Rp 30 juta
 Seragam baju tenaga pelopor Rp 80 juta
Pembayaran kegiatan Mesuji, Lampung Rp 100 juta
 Pengerahan tenaga pelapor untuk monitoring gudang Rp 80 juta
Pembayaran makan minum rapat pimpinan mulai awal hingga akhir Rp 100 juta
Pembayaran makan minum tim bansos relawan dan tim pantau Rp 200 juta
 Pembayaran sapi Rp 100 juta
 Pembayaran artis Cita Citata, untuk kegiatan rapat di Labuhan Bajo Rp 150 juta
Sewa pesawat carter persawat Labuan Bajo Rp 270 juta
Jaksa kemudian bertanya mengapa dana untuk kegiatan-kegiatan tersebut diambil dari fee vendor bansos.
"Tidak tahu, hanya menjalankan perintah," jawab Joko.
"Itu Rp 14,7 miliar sudah habis dipakai?" tanya jaksa.
"Waktu itu sudah terdistribusi semua," ujar Joko.
Harry dan Ardian didakwa menyuap Juliari dan sejumlah pejabat di Kementerian Sosial.
Harry didakwa memberi suap sebesar Rp 1,28 miliar, sedangkan Ardian didakwa memberi uang sejumlah Rp 1,95 miliar.
Menurut JPU, uang tersebut diberikan terkait penunjukan kedua terdakwa sebagai penyedia bansos Covid-19 pada Kemensos tahun 2020.
Adhy Karyono Pejabat Impor
Adhy Karyono menjadi orang pertama di luar lingkungan ASN Jatim yang menduduki posisi Sekdaprov Jatim.
Adhy kelahiran Jawa Barat menggantikan Wahid Wahyudi yang hampir enam bulan menjabat sebagai Penjabat (Pj) Sekdaprov Jatim.
Sebelum menjabat Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono bertugas sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Perlindungan dan Dinamika Sosial di Kemensos.
Adhy juga pernah menjabat sebagai ajudan Bachtiar Chamsah, saat menjadi menteri sosial.
Sebelum dilantik Sekdaprov Jatim. Adhy Karyono menjabat Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial. Waktu Khofifah menjabat Mensos 2014-2017. Adhy menjadi staf Menteri Sosial.
"Selamat kepada Pak Adhy Karyono. Mari bersama menyejahterakan masyarakat dan membangun Jatim,†ujar Khofifah, di sela sambutan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Sekdaprov Jatim.
Gubernur Khofifah memaparkan dalam waktu dekat Pemprov Jatim segera mematangkan Rancangan APBD 2023 selaras dengan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) berdasarkan 11 Indeks Kinerja Utama (IKU).
Ia berpesan bahwa “orkestrasi†di berbagai institusi di Jatim harus berjalan dengan baik, antara lain OPD Pemprov, Forkopimda, DPRD, instansi vertikal, PTN, PTS maupun tokoh agama sebagai referensi percepatan pembangunan.
"Artinya, varian-varian tugas dan program kemudian memberikan signifikansi terhadap upaya percepatan kesejahteraan masyarakat Jatim," ucapnya.
Ditemui usai dilantik, Adhy Karyono mengaku bersyukur atas amanah yang diberikan dan berkomitmen mendukung seluruh pelaksanaan tugas Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
"Alhamdulillah, hari ini adalah momentum besar untuk saya karena mendapatkan amanah sebagai Sekda," kata Adhy.
Adhy yang sebelumnya merupakan pejabat di Kemensos itu, menyadari tugas berat sebagai Sekdaprov dalam jalannya pemerintahan di Pemprov Jatim.
“Tentu sebagai orang baru dan tugas sekda ini mendukung pelaksanaan program yang dilakukan gubernur, saya belajar dan jalan dengan cepat," kata AK, sapaan akrabnya.
Adhy juga siap berkoordinasi secara pentaheliks, maupun menjalin kemitraan dengan para pemangku kebijakan, DPRD serta forkopimda dalam mewujudkan pembangunan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Saya mohon waktu menjalankan semuanya. Dengan pimpinan OPD untuk tahu progresnya, dan nanti kami laporkan," tutur dia.(ham/beritajatim/antara)
sumber: kempalan
Write your comment
Cancel Reply