matamaduranews.com-JAKARTA-KH Miftachul Akhyar, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, terpilih sebagai Ketua Umum MUI Periode 2020-2025 menggantikan Prof. KH Ma’ruf Amin. Sementara Dr. Amirsyah ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Buya Anwar Abbas.
Lepas dari jabatan Ketum MUI Periode 2016-2020, Prof. KH Ma’ruf Amin dipilih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Munas juga menetapkan sejumlah nama untuk menduduki posisi Wakil Ketua Umum yaitu Buya Anwar Abbas, KH Marsyudi Suhud, dan Buya Basri Bermanda.
Penetapan tersebut dihasilkan secara mufakat Tim Formatur Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pemilihan dilakukan melalui rapat tertutup 17 Tim Formatur dengan mengikuti protokol kesehatan dan menjalani rapid test setelah sebelumnya swab test.
“Suasananya sangat cair, tidak alot, sehingga alhamdulillah pertemuaan hasilkan keputusan Dewan Pengurus Harian dan Dewan Pertimbangan. Hasilnya tidak boleh diganggu gugat,†kata Kiai Ma’ruf yang didaulat sebagai Ketua Tim Formatur, di arena Munas X MUI, Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Ketujuh belas Tim Formatur tersebut yaitu Prof Dr KH Ma’ruf Amin (unsur Ketua Umum), Dr Anwar Abbas (unsur Sekjen), Prof Didin Hafidhuddin (unsur Wantim), KH Bambang Maryono (unsur MUI Kepri), Dr KH Khaeruddin Tahmid (unsur MUI Lampung), KH Rahmat Syafei (unsur MUI Jawa Barat).
Kemudian KH Maman Supratman (unsur MUI Bali), Khairil Anwar (unsur MUI Kalteng), Drs KH Ryhamadi (unsur MUI Sultra), Dr Abdullah Latuapo (unsur MUI Maluku), KH Masduki Baidhlowi (unsur NU), Dr Amirsyah Tambunan (unsur Muhammadiyah), Buya Basri Barmanda (unsur Perti), KH Amad Sodikun (unsur Syarikat Islam), Dr Jeje Zainuddin (unsur Persatuan Islam), Prof Amany Lubis (unsur Perguruan Tinggi), dan KH Abdul Gofar Rozin (unsur Pesantren).
Selain menetapkan formasi kepengurusan baru, Munas X MUI juga menghasilkan sejumlah keputusan antara lain di bidang fatwa. Munas X memutuskan empat fatwa soal haji dan satu fatwa soal human deploit cell.
Sementara untuk rekomendasi, Munas X MUI mengeluarkan Taujihat Jakarta merespons berbagai problematika dan dinamika mutakhir di tingkat Nasional dan Internasional.
Source: mui.or.id
Write your comment
Cancel Reply