matamaduranews.com-Kapal motor itu tenggelam pada Kamis, 26 Mei 2022, pukul 13.00 WITA. Tepatnya di Selat Makassar, selepas dari Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, menuju Pulau Kalmas, Kabupaten Kepulauan Pangkajene. Diduga penyebabnya adalah kehabisan bahan bakar plus cuaca buruk. Kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan Djunaidi, KM Ladang Pertiwi yang tenggelam itu membawa 43 penumpang. Itu sesuai manifest yang dimiliki oleh syahbandar. Jumlah penumpang aslinya tidak diketahui. Menurut kantor berita Agence France-Presse, kondisi ini lazim terjadi di penumpang kapal-kapal tradisional di Indonesia: kelebihan muatan. Penyelamatan Basarnas dimulai Jumat, 27 Mei 2022, pukul 03.30 WITA. ’’Sebanyak 17 penumpang bisa diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas. Kini, kami sedang mengerahkan tim penyelamat untuk mencari yang masih hilang,’’ kata Dunaidi, Sabtu, 28 Mei 2022. Hingga Minggu, 29 Mei 2022, sebanyak 40 orang tim penyelamat dikerahkan di perairan tersebut. Mereka mencari 26 penumpang yang masih belum ketemu. Berdasar data Agence France-Presse, kecelakaan kapal memang kerap terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan 17 ribu pulau itu. Pekan lalu, kapal feri bermuatan 800 orang kandas di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia nyangkut di perairan dangkal dalam perjalanan dari Pelabuhan Lewoleba ke Maumere. Salah satu tragedi yang besar terjadi pada 2018 di Danau Toba, Sumatera Utara. KM Sinar bangun tenggelam. Kapal itu berkapasitas 43 orang. Tetapi, yang naik diperkirakan lebih dari 200 orang. Tiga penumpang tewas. Sedangkan 164 orang hilang. (hariandisway.id)