Post Images
matamaduranews.com-BANGKALAN-Abdurrohman,55, duduk bersila. Di tangan kanannya terdapat sebatang rokok yang terlihat baru dinyalakan. Tatapan mata Abdurroman tertuju pada tamu yang baru datang. Jumat sore itu. Rombongan pemuda dan wartawan Bangkalan melayat ke rumah duka, korban pemerkosaan bergilir oleh 7 pria, Sabtu dini hari (27/6/2020) di Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Bangkalan, Madura. Abdurrohman sang ayah korban mengaku pasrah atas takdir yang menimpa putri ketiganya. "Ini sudah takdir anak saya. Saya ikhlas. Kami tak boleh larut dalam kesedihan," cerita Pak Rohman-panggilan akrab, ayah korban pemerkosaan. Kematian si janda beranak satu ini, menjadi pukulan bagi keluarga. Kematian yang tak disangka karena depresi pasca insiden pemerkosaan. Korban pemerkosaan itu meninggal dunia, Rabu malam (1/7/2020). Korban meninggalkan anak perempuan berusia 2 tahun 2 bulan. Korban sudah bercerai dengan suaminya setahun lalu. Hingga menyisakan semata wayang buah hatinya. Kini, buah hati korban dirawat sang nenek bersama dua paman dan satu bibinya. Rohman sangat berharap, pelaku pemerkosaan atas putrinya segera terungkap. "Doa saya hanya satu, semoga pelaku segera ditangkap. Pukulan terberat bagi keluarga jika pelaku tak bisa terungkap," paparnya. Saat Mata Madura berkunjung. Kondisi rumah korban sangat memprihatinkan. Rumah kecil terbuat dari kayu dan dinding anyaman bambu. Di sana semasa hidup korban menjalani keseharian. Jalan menuju rumah korban butuh perjuangan. Jalan naik turun melewati perbukitan. Kanan kiri di sepanjang perjalanan sepi rumah penduduk. Terlihat hanya pepohonan yang mengiringi kanan kiri menuju rumah korban. Di malam hari, tak ada suara apapun kecuali lantunan adzan dari Mushalla. Sampai di rumah duka, Mata Madura disuguhi dengan lantunan bacaan tahlil. Ratusan orang hadir memanjatkan doa untuk almarhumah. Banyak tetangga yang ikut merasakan kehilangan korban. Terlihat lalu lalang orang bertakziah ke rumah duka. Sepupu korban, Ahmad memberi kesaksian bahwa korban orang baik. Semasa hidupnya, sepupu-nya jarang keluar rumah. Kecuali ada keperluan. Mathur Husyairi, anggota DPRD Jatim, turut berbelasungkawa ke rumah duka keluarga Abdurrohman, orang tua dari almarhumah korban pemerkosaan. Jumat malam, pukul 19.00 WIB, Mathur tiba di rumah duka bersama istrinya. Kedatangan dirinya ke rumah korban sebagai bagian dari keprihatinan dan kepedulian atas musibah yang melanda keluarga yang kehilangan buah hati tercinta. "Saya turut berbelasungkawa atas peristiwa yang menimpa keluarga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahiriah dan batiniah. Ananda almarhumah diberikan tempat yang istimewa di sisi Allah," doanya dihadapan keluarga almarhumah. Mathur mengutuk pelaku pemerkosaan  yang menyebabkan janda anak satu itu depresi hingga berujung kematian. Mathur menyebut pelaku telah bertindak keji. "Kami berharap kepolisian dapat mengusut tuntas 7 pelaku. Hal ini dimaksud untuk menimbulkan efek jera," ucapnya usai melayat ke rumah duka. Mathur kecewa atas kelambanan Polisi dalam mengungkap pelaku. Meski polisi terkendala prosedur baik penyelidikan dan penyidikan. "Kita berikan kesempatan pada Polisi untuk melakukan penyelidikan, bagaimana dinamika lapangannya kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," ujar Mathur saat diwawancara Mata Madura. Dengan tegas dan mendesak, Mathur minta Polres Bangkalan tidak main-main dalam kasus pemerkosaan ini. "Kejadian pemerkosaan harus menjadi prioritas utama untuk diungkap," sebutnya. Syaiful, Mata Madura
Bangkalan BANGKALAN 7 Pemerkosa Janda di Bangkalan Doa Ayah Korban Pemerkosaan Bergilir 7 Pria Janda Korban Pemerkosaan Bergilir 7 Pria Bangkalan

Share :

admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Write your comment

Cancel Reply
author
admin
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.

Blog Unggulan

Surat Kabar

Daftar dan dapatkan blog dan artikel terbaru di kotak masuk Anda setiap minggu

Blog Terbaru