Peristiwa
Cerita Saksi Melihat Penembakan di Jalan Perum Sumekar Sumenep
matamaduranews.com-SUMENEP- Minggu petang (13/3/2022). Beredar dua video penembakan di sejumlah Grup WhatsApp.
Redaksi Mata Madura menerima dua video penembakan di depan Ruko Perum Bumi Sumekar, Desa Kolor, Kota Sumenep.
Video pertama berdurasi 26 detik. Video ini mempertontonkan pria yang terkapar setelah ditembak.
Pria itu tengah berjalan kaki di tengah jalan raya depan Ruko Perum Bumi Sumekar, Desa Kolor, Sumenep. Terdengar beberapa letusan suara tembakan sebelum pria itu jatuh tersungkur.
Video kedua berdurasi 30 detik. Terlihat sejumlah anggota polisi berpakaian preman sedang mendekati pria memakai helm putih yang sudah jatuh tersungkur.
Sementara kendaraan dari arah barat dan arah timur sementara terhenti. Suasana area jalan raya lengang. Terlihat sejumlah warga berkerumun dari kejauhan.
Hingga berita ini tayang, Humas Polres Sumenep belum memberikan rilis atas peristiwa tersebut.
Cerita Saksi
Informasi yang dihimpun Mata Madura, menyebut pria yang tersungkur dari insiden penembakan itu diduga pelaku begal.
Katanya, polisi terpaksa melakukan penembakan karena pelaku mengayunkan sajam jenis celurit kepada petugas.
"Infonya ada pelaku begal yang hendak ditangkap petugas. Tapi petugas hendak diserang dengan sajam. Petugas memberi peringatan tembakan ke atas agar pelaku menyerahkan diri. Tapi petugas malah akan diserang. Dengan terpaksa ditembak oleh petugas," sebut Rahman, sumber Mata Madura, yang kebetulan melihat insiden itu di depan Toko Sakinah, kompleks Ruko Bumi Sumekar, Minggu sore.
Miftah, sumber Mata Madura lainnya menginformasikan, bahwa kejadian penembakan di Jalan Raya Bumi Sumekar itu berawal dari seorang emak-emak (perempuan dewasa) yang baru keluar dari ATM BRI, samping Toko Sakinah.
Si emak-emak itu, dihampiri pria yang mengaku hendak pinjam motor. Karena tak kenal, si emak-emak tak mengijinkan. Tapi si pria itu disadorin uang Rp 200 ribu. Tapi si pria itu menolak. Malah si pria mengeluarkan sajam jenis celurit.
"Kebetulan di sekitar itu ada polisi berpakaian preman. Polisi langsung memberi peringatan tembakan. Malah polisi mau diserang pakai sajam," cerita Miftah memberi keterangan seperti pengakuan temannya yang melihat kejadian Minggu sore itu.
Rahman menyebut, tindakan polisi melumpuhkan pelaku terduga begal itu sebagai langkah tepat karena membahayakan banyak orang.
"Saya kira tindakan polisi itu sudah terukur dan tidak menyalahi aturan.  Saya melihat sendiri pelaku mau menyerang polisi dengan sajam,†ucap Rahman. (*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply