matamaduranews.com-PASURUAN-Senin (25/1/2021) siang. Sekitar jam 10.WIB. Warga Dusun Balai Panjang, Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan tiba-tiba heboh.
Syarifudin (30) siang itu sedang tiduran dengan sang ibu di kamar.
Entah kenapa. Tiba-tiba sang kakak, Mustofa (40) masuk kamar ibunya.
Tangan kanan Mustofa memegang cangkul.
Tanpa banyak bicara. Cangkul yang dipegang Mustofa langsung dipukul ke kepala si adik.
Syarifudin tewas seketika di atas kasur.
Sang ibu berteriak histeris.
Tetangga rumah Syarifudin berdatangan mencari sumber teriakan suara.
Sementara Mustofa langsung kabur usai membunuh si adik.
Warga mencari Mustofa. Pencarian dilakukan warga ke setiap sudut kampung. Namun keberadaan pelaku tidak kunjung diketahui.
Warga yang lain melapor ke Polsek Rembang memberitahu insiden pembunuhan yang baru terjadi.
Warga bersama petugas Polsek Rembang mencari keberadaan pelaku.
Setelah satu jam mencari, Mustofa akhirnya ditemukan tak jauh dari Pos Lalu Lintas Pier Desa Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Warga yang geram atas perbuatan Mustofa langsung mengejarnya.
Warga dan Polisi Lalu Lintas dibantu TNI yang kebetulan ada di lokasi Pos Lalu Lintas Pier Desa Raci ikut memburu pelaku.
Saat akan ditangkap Mustofa berusaha melawan. Beruntung petugas PJR yang kebetulan melintas di jalan berhasil menangkap Mustofa.
Saat ditangkap. Warga melapiaskan kegeramannya kepada Mustofa.
Wajah Musftofa babak belur menjadi bulan-bulanan massa.
Setelah diborgol oleh polisi, pelaku dievakuasi ke RSUD Bangil untuk proses pengobatan luka pada tubuh Mustofa.
Sedangkan jasad sang adik dibawa ke kamar mayat rumah sakit umum daerah (RSUD) Pasuruan untuk kepentingan visum.
Kapolsek Rembang, Polres Pasuruan, AKP Sariyanto mendapat informasi jika pelaku punya penyakit kejiwaan dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).
"Barusan saya dapat kabar dari pak lurah jika pelaku ini pernah dirawat di RSJ. Tapi kita tunggu hasil penyelidikan Satreskrim Polres Pasuruan dulu," terang Sariyanto, seperti dikutip jatimnow.
Menurut Sariyanto, penanganan kasus ini sudah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Pasuruan.
Kasatreskrim Polres Pasurun, AKP Adrian Wimbarda mengaku, masih menggali motif pembunuhan sadis itu.
Selain mengolah TKP, polisi juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi dan keluarga korban untuk menguak motif pembunuhan tersebut. (redaksi)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply