matamaduranews.com-"Bunda Fitri mulai diserang," tulis Imam Syafii di Grup WA BusyroLana sambil mengirim gambar demo aktivis KMS ke KPK.
Usai gelar aksi di Gedung KPK. Aktivis Kaukus Muda Sumenep (KMS) berencana bikin aksi jilid 2. Kali ini hendak mendatangi kantor DPP PKB dan Gedung KPK.
Bunda Fitri dipersoalkan KMS soal Dana Hibah Provinsi yang diterimanya. Rp 28 miliar lebih, katanya.
Kebetulan saya bertemu Bunda Fitri Selasa malam, 27 Juni. Di suatu acara di Sumenep. Sekalian nanya kabar angka dana hibah Rp 28 miliar lebih itu.
"Gak tau data itu dari mana. Setiap tahun, saya kebagian Rp 9 miliar," jawab singkat Bunda Fitri.
Sampai di situ. Saya mulai menjumlah selama tiga tahun Dana Hibah itu diterima Bunda Fitri. Ketemu angka Rp 27 miliar. Rp 9 miliar tiap tahun. Selama tiga tahun.
Bunda Fitri dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim pada akhir Agustus 2019. Bunda Fitri baru bisa menyampaikan aspirasi Dana Hibah pada pembahasan APBD Provinsi 2020. Pada tahun 2021, Dana Hibah hasil aspirasi itu baru bisa dicairkan ke penerima.
Jika Dana Hibah Rp 9 miliar cair sejak 2021,2022 dan 2023. Terjumlah Rp 27 miliar.
"Dari mana angka Rp 28 miliar lebih yang melekat ke Bunda Fitri," anggota lain tanya ke anggota grup lainnya.
Padahal anggota DPRD Provinsi Jatim dari Dapil Madura ada yang Rp 36 miliar. Bahkan, Ahmad Iskandar, Wakil Ketua DPRD dari Dapil Madura punya jatah Rp 124 miliar setiap tahun.
Rausi menimpali. "Kenapa langsung tertuju ke Nyi Fitri?
Dana Hibah yang dikelola tergolong kecil jika dibandingkan dengan anggota yang lain. Ini ada apa?," tanya Rausi-anggota grup lainnya.
"Tendensi politik karena beliau calon di Pilbub 2024," jawab Gus Mang.
"Ayo satukan persepsi dulu. Kapan ngopi?," tulis Imam- si Ketua KNPI Sumenep.
Diskusi di grup relawan Kiai Busyro kian hangat. Ada yang japri: program hibah Bu Fitri tidak fiktif. Program hibah-nya banyak turun ke lembaga dan infrastruktur. Banyak juga orang dekat Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang mengelola program dana hibah Bu Fitri.
Topik aksi KMS mulai mengecil.
Ada yang nyeletuk dalam diskusi. Menggiring ke isu lain.
"Semoga hanya riak2 kecil pemanis suasana, Ganti topik dulu. Bagaimana perkembangan PAW," tulis M Khalqi, mantan Sekretaris DPC PKB Sumenep.
Siswadi menjawab, "Biasanya kalau sampai jilid 3 tak jadi isu...biasanya pindah isu lain. PAW disegerakan,".
Dua topik terus berkelanjutan. PAW dan serangan ke Bunda Fitri. Rausi menyarankan: "jd wait n see saja.Dg ttp wasapada,".
Khalqi melanjutkan isu PAW. Tapi isu itu diakhiri dengan kata-kata Ainur Rahman: asal konkret. Siap jadi garda depan untuk demo PAW. (*)
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply