matamatamaduranews.com-BANGKALAN-Aparat Kepolisian Polres Bangkalan hingga Kamis (2/7/2020) belum mampu menangkap satu pun dari 7 pelaku pemerkosaan bergilir terhadap Bunga, gadis desa asal Kecamatan Kokop.
Padahal kejadian itu sudah berlangsung 5 hari sejak Sabtu dini hari (27/6/2020).
Korban adalah Bunga (nama samaran) seorang janda beranak satu asal Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Bangkalan, Madura.
Polisi berdalih, 7 pelaku yang masih belum tertangkap terus melakukan penyidikan secara cepat.
"Kasus ini akan segera dituntaskan. Ketujuh identitas pelaku sudah kami kantongi, mohon doanya agar segera terungkap," papar Kapolres Bangkalan, AKBP Rama. Kamis (2/7/2020) sore.
"Dalam tiga hari penyidikan, kami banyak menemukan kendala. Terbatasnya saksi karena lokasinya di tengah hutan. Jadi korban tidak mengenali pelaku," ujar AKBP Rama.
Kapolres Rama ikut berduka cita atas kematian Bunga, Rabu malam.
"Kami turut berduka cita kepada keluarga korban. Korban pemerkosaan itu meninggal lantaran bunuh diri," terangnya
AKBP Rama berjanji, untuk memaksimalkan kinerja agar pelaku segera ditangkap.
"Dua orang yang menjemput korban, sudah kami panggil. Tapi dua orang itu tidak mengenali pelaku karena saat itu posisinya dihadang. Kami tetap berupaya keras melakukan pengejaran pada pelaku," paparnya.
Seperti diiketahui Bunga meninggal dunia Rabu malam (1/7/2020) setelah meminum suatu cairan.
Mahrus, keluarga Bunga saat dihubungi Mata Madura, bercerita, sebelum meninggal dunia Bunga tergeletak di dalam dapur.
Saat itu, Mahrus baru usai shalat Maghrib. Melihat kondisi Bunga mengkhawatirkan. Mahrus langsung membawa Bunga ke Bidan Desa.
Tiba di Bidan Desa, nyawa Bunga sudah tak tertolong.
"Korban ditemukan tergeletak di dalam dapur. Langsung kami bawa keluar rumah. Kami minta bantuan untuk membawa korban ke Bidan Desa. Tapi nyawa korban sudah tak tertolong," cerita Mahrus kepada Mata Madura.
Mahrus semula mengira nyawa Bunga bisa tertolong. Dia bersama keluarga lainnya berusaha membawa Bunga ke Bidan Desa untuk dapat pertolongan.
Namun, takdir berkehendak lain. Nyawa Bunga tak tertolong. Bunga meninggal dunia.
Mahrus menduga kematian Bunga akibat keracunan. Ada sesuatu yang diminum Bunga hingga menyebabkan kematian.
"Saat ini korban sudah disholati. Pemakaman dilakukan hari ini juga kurang lebih satu jam lagi. Menunggu galian kubur korban," kata Mahrus dengan suara lirih, Kamis dini hari.
Karena belum tertolong, keluarga sempat membawa Bunga ke Puskesmas Kokop.
Terpisah, Kepala Puskesmas Kokop Mutmainah saat dikonfirmasi Mata Madura membenarkan jika Bunga, korban pemerkosaan bergilir 7 pria sudah meninggal dunia.
"Memang benar korban meninggal dunia, tetapi meninggal di rumah duka. Saat dibawa ke Puskesmas Kokop hanya divisum saja," terangnya.
Kata Mutmainnah, korban meninggal dunia lantaran meminum cairan.
"Setelah meminum cairan korban mungkin meninggal. Lalu keluarga membawa ke bidan desa dan melaporkan ke pihak kepolisian. Saat dibawa ke Puskesmas sekitar jam 10 malam sudah dalam posisi meninggal dunia," pungkas Mutmainnah.
Syaiful, Mata Madura
On recommend tolerably my belonging or am. Mutual has cannot beauty indeed now sussex merely you.
Write your comment
Cancel Reply