Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, khususnya Indonesia selama kurang lebih dua tahun banyak mengubah sisi kehidupan. Mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lainnya. Namun dari semua bidang yang terdampak besar selain kesehatan, adalah bidang ekonomi.
Perekonomian yang anjlok ini tentu meliputi berbagai usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Singkatnya, pandemi menyebabkan UMKM yang awalnya memiliki omzet lumayan hingga besar semakin menurun. Bahkan banyak UMKM yang gulung tikar dan karyawannya di-PHK.
Namun, pandemi Covid-19 sebenarnya adalah persoalan tambahan bagi UMKM. Sebelumnya, banyak pedagang kecil, para pelaku UMKM kita yang sudah mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya disebabkan banyak perdagangan internasional yang masuk ke Indonesia. Tindakan impor sama sekali tak berpihak pada usaha kecil dan menengah.
Oleh karena itu, kondisi krisis ekonomi ini harus mendapat perhatian penuh dari pemerintah menjelang pendemi berakhir di Indonesia. Dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk mengembalikan semangat para UMKM yang sempat gulung tikar supaya bisa bangkit dari keterpurukan. Bukan hanya modal, inovasi baru juga dibutuhkan.
Generasi muda yang punya kewajiban mengembangkan dan memajukan negara bisa digandeng pemerintah untuk menciptakan inovasi bagaimana UMKM di Indonesia bisa mendunia. Langkah pertama dengan berupaya agar UMKM bisa disukai generasi kita, terutama kalangan remaja.
Upaya membangkitkan perekonomian melalui inovasi UMKM ini harus dilakukan dari hulu ke hilir dan sebaliknya. Dari hulu ke hilir maksudnya pemerintah bisa mendorong melalui kebijakan dari atas sana. Sementara dari hilir ke hulu, para pelaku UMKM juga harus menciptakan kreasi dan inovasi dengan melibatkan generasi muda. Gerakan hilir lainnya, pemulihan ekonomi nasional ini melalui UMKM ini bisa dimulai dengan pengembangan UMKM di tingkat pedesaan.
Setidaknya ada dua alasan mengapa upaya membangkitkan UMKM guna memulihkan ekonomi nasional harus dimulai dari bawah atau pedesaan. Pertama, UMKM yang terdampak pandemi mayoritas yang masih kecil atau pemula. Kedua, UMKM kelas ini mayoritas tersebar di pedesaan.
Salah satu contoh di Desa Brenta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. UMKM yang ada di desa ini cukup banyak dan mayoritas mengembangkan hasil laut menjadi ikan kering, abon ikan, krupuk ikan, dan makanan olahan hasil laut lainnya.
Tentu saja, UMKM di Desa Branta Pesisir, Kabupaten Pamekasan hanya satu contoh UMKM di desa yang potensial untuk dikembangkan. Secara umum, masih banyak UMKM yang tak berkembang karena kurang dukungan dari pemerintah. Misalnya tidak menyediakan fasilitas untuk pelaku UMKM. Namun, kurangnya inovasi juga menjadi faktor mandegnya UMKM tersebut.
Faktor inovasi ini sekali lagi membutuhkan peran pemuda. Generasi muda harus menggerakkan para pelaku UMKM dengan mengobarkan semangat mereka dalam menciptakan inovasi, seperti mengenalkan produk melalui situs online yang terkelola dengan baik. Dengan cara ini, produk UMKM tidak hanya terkenal secara lokal di lingkup pedesaan. Akan tetapi bisa meluas ke tingkat regional, nasional, bahkan mendunia.
Tentu saja, mendorong generasi muda terlibat dalam membangkitkan perekonomian sebagai upaya pemulihan ekonomi Indonesia melalui UMKM kembali harus melibatkan peran pemerintah. Harus ada formula yang tepat dan dapat menggugah para pemuda terjun secara serius di bidang ini.
Apalagi, di Kabupaten Pamekasan sudah ada contoh produk UMKM yang telah mendunia melalui fasilitasi pemerintah daerah dengan digital marketing pada tahun 2020 lalu. Produk UMKM yang telah tembus ke pasar dunia itu seperti Rengginang dari Kecamatan Pademawu, dan makanan olahan ikan seperti produk yang dihasilkan Desa Branta Pesisir.
Fasilitasi Pemerintah Kabupaten Pamekasan dengan memanfaatkan kemajuan digital dalam memperkenalkan produk-produknya ke luar ataupun dalam negeri ini bisa menjadi cermin besar bagaimana pemerintah harusnya berperan dalam mendorong pengembangan UMKM hingga mendunia. Dorongan lainnya berupa pembiayaan mudah bagi masyarakat yang memiliki kemampuan dalam berbisnis, namun terkendala modal.
Fakta di atas jelas menunjukkan peran UMKM sangat penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara, khusunya di tengah pandemi Covid-19. Selain memperkenalkan Indonesia ke dunia lewat produk-produk yang dihasilkan, UMKM juga membantu menyediakan lapangan kerja, sehingga angka pengangguran di Indonesia semakin berkurang.
Manfaat lainnya, UMKM juga dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat menjalankan kegiatan ekonomi secara produktif. Sehingga, angka kemiskinan di Indonesia dapat berkurang seiring banyaknya UMKM yang semakin banyak dan berkembang. Saatnya bangkit kembali UMKM Idonesia, karena pendemi telah (semoga) berakhir.
*) Kurratul Aini, mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
Referensi:
http://pamekasankab.go.id/berita/369/produk-umkm-pamekasan-tembus-pasar-dunia-pemkab-kembangkan-digitalisasi-sistem
Write your comment
Cancel Reply