Oleh: Melly Damara Chaniago*
Berkembangnya teknologi diikuti dengan berkembangnya penggunaan internet di sekitar kita. Kini internet sudah memasuki banyak bidang dalam pemanfaatannya. Mulai dari bidang perdagangan, pendidikan, hiburan, dan lain-lain. Besarnya internet juga menjadi pemicu adanya peretas yang mencoba mengeksploitasi internet untuk kejahatan kriminal seperti pencurian data/informasi, carding, typosquating dan lainnya.
Seperti yang ditunjukkan oleh IBM dalam blog SecurityIntelligence-nya, profesional keamanan TI dan informasi harus sama etisnya dengan "black-hat hackers" atau peretas yang melakukan serangan jahat di dunia maya. Sehingga, untuk mengatasi kejahatan di dunia digital kita pun harus membuat perlindungan yang cukup kuat untuk mencegah kejahatan tersebut.
Sangat penting untuk menjaga etika dalam menggunakan internet. Setiap orang memiliki data yang tidak bisa diakses dengan bebas. Seperti informasi terkait riwayat kesehatan, nomor rekening dan data kantor tempat Anda bekerja. Apabila data tersebut dapat diakses bebas, khawatir terdapat pihak yang berniat jahat dengan memanfaatkan data tersebut untuk kepentingan tertentu.
Untuk itu penting menjaga data pribadi Anda dan beretika ketika menggunakan internet. Ingatlah ketika berinteraksi di dunia nyata tidak memakai etika akan mendapatkan hukum begitu pula dengan di dunia maya. Jika tidak menggunakan etika di dalam berkomunikasi maupun berinteraksi di dunia maya, maka juga mendapatkan hukum. Di mana bukan hanya cyber etichs, namun juga ada UU ITE yang berlaku.
Menurut SecurityIntelligence, tidak ada standar wajib untuk masalah etika cyber yang harus diikuti oleh profesional cyber security maupun pengguna internet pada umumnya. Beberapa pedoman telah dibuat selama bertahun-tahun, seperti “Sepuluh Perintah Etika Komputer†dari Institut Etika Komputer. Tetapi, seperti yang ditulis beberapa dekade yang lalu, pedoman ini kuno dan tidak jelas menurut standar saat ini.
Maka dari itu, cyber ethics atau etika dalam menggunakan internet tidak memiliki aturan tertulis dan berkembang seiring berjalannya waktu. Pengguna internet dapat menentukan bentuk perlindungan seperti apa yang akan digunakan. Namun apabila Anda merupakan professional cyber security, maka Anda harus menggunakan perlindungan ekstra yang cukup kuat agar terhindar dari peretas cyber crime.
Isu terkait cyber etichs juga sudah meluas di berbagai bidang. Salah satu contohnya dalam perusahaan, cyber etichs kini juga mempengaruhi interaksi perusahaan dengan konsumen. Seperti yang dimuat dalam indiemarket.news, brand Dear Me Beauty terancam diboikot sehingga mengunggah permintaan maaf. Hal tersebut terjadi ketika salah satu netizen bertanya di platform TikTok Dear Me Beauty, mengapa Dear Me Beauty tidak menghadirkan warna yang lebih gelap lagi. Namun, jawaban pihak admin Dear Me Beauty banyak disesalkan oleh para netizen. Hal ini merambah sampai brand ini diancam boikot sampai akhirnya mengunggah permintaan maaf di platform Instagram.
Dari kasus tersebut dapat diketahui betapa berpengaruhnya cyber etichs terhadap interaksi antara perusahaan dan konsumen. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa etika terhadap konsumen jadi salah satu kunci penting kesuksesan di dunia digital marketing. Ketika perusahaan dapat membangun komunikasi yang baik dengan konsumennya, maka akan terbentuk kepercayaan dari konsumen untuk perusahaan tersebut. Di mana nantinya kepercayaan akan membentuk loyalitas, sehingga konsumen nyaman dan menggunakan produk dari perusahaan tersebut tersebut terus-menerus.
Bidang lain yang juga memperhatikan isu terkait keamanan dan etika dalam dunia digital yakni bidang industri Kesehatan. Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional A.S., komputer telah berperan dalam industri perawatan kesehatan sejak 1960. Awal diputuskan untuk menggunakan komputer dengan harapan pemanfaatannya dapat mengambil keputusan secara lebih lengkap, dapat mengakses literatur lebih cepat, dan melihat hasil tes pasien dengan lebih akurat.
Selama beberapa waktu penggunaan komputer dalam industri kesehatan mengalami perkembangan yang cukup cepat. Saat ini tidak hanya admin yang memanfaatkan komputer. Baik dokter, perawat dan professional lainnya juga memanfaatkan sepenuhnya sumber daya teknologi ini. Seiring dengan perkembangan dalam pemanfaatannya, maka dibutuhkan juga keamaan dan etika dalam mengolah data-data sensitif seperti riwayat kesehatan pasien.
Kira-kira mengapa peretas membidik pada catatan kesehatan? Jawabannya diungkap oleh Reuters. Menurut situs tersebut, "Informasi medis Anda bernilai 10 kali lebih banyak daripada nomor kartu kredit Anda di pasar gelap." Reuters mencatat bahwa penjahat dapat menggunakan data medis yang dicuri untuk mendapatkan akses ke informasi penagihan atau untuk mendapatkan obat-obatan yang nantinya dapat dijual kembali.
Dari ulasan beberapa bidang di atas bukan berarti bidang lain tidak memiliki isu terkait keamanan dan etika di dunia digital. Semakin berkembangnya pemanfaatan internet akan selalu berbanding lurus dengan isu terkait keamanan dan etika dalam penggunaannya. Untuk itu, hal ini juga dapat menjadi peluang bagi anda yang memiliki kemampuan dalam cyber security. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap industri pasti membutuhkan tim atau seseorang yang bertanggung jawab atas keamanan digital industri mereka.
TechTarget berkomentar tentang salah satu alasan di balik perebutan ahli cyber security, yakni banyaknya ahli IT yang memiliki pengetahuan dasar tentang metode yang diperlukan untuk melindungi data, tetapi bukan keterampilan khusus untuk menghadapi ancaman keamanan tingkat lanjut. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi kesempatan bagi anda dengan kemampuan dalam bidang cyber security untuk menunjukkan kemampuan Anda.
*Mahasiswa Prodi Informatika UMM
Write your comment
Cancel Reply